Friday, March 31, 2017

Ayo Potong Rambut di Salon


            Hari Jumat telah tiba. Seperti rencana awal, hari ini saya berencana potong rambut bersama Nafeeza. Sudah sejak lama rasanya ingin memotong rambut, namun waktunya belum pas. Kebetulan pagi ini Zafran tidur setelah sarapan pagi. Alhamdulillah ada waktu bagi saya dan Nafeeza untuk segera bersiap-siap pergi ke Salon.
            Salon yang kami rencanakan agak jauh dari rumah, kami harus menggunakan angkot untuk pergi kesana. Berhubung harus membawa dua anak, saya meminta bantuan Mama untuk menemani kami. Setelah menghubunginya, Mama pun segera datang kerumah. Kami bersiap-siap dan segera berangkat. Angkot yang kami tunggu akhirnya datang, kami segera naik kedalam dan menikmati perjalanan. Zafran baru pertama kali diajak naik angkot. Ia terlihat lelap tertidur dalam perjalanan. Mungkin baginya terasa seperti diayun-ambing.
       Tibalah kami pada tempat tujuan. Salon Muslimah ini merupakan salon khusus untuk perempuan. Ketika masuk kedalamnya kami merasa nyaman dan tenang. Untunglah hari jumat tidak begitu banyak pelanggan, sehingga kami bisa segera dilayani. Setelah mengisi buku tamu, saya memberitahukan maksud kedatangan saya pada petugas salon. Ia meminta kami menunggu sebentar lalu Nafeeza dipanggil pertama untuk dipotong rambutnya.
  Saya agak khawatir sebenarnya, takut Nafeeza menolak untuk dipotong. Namun ternyata saya salah, Ia tak menolak permintaan petugas salon. Ia menurutinya dan menjawab semua pertanyaan petugas salon dengan detil. Petugas salon memintanya menaiki tempat untuk keramas. Nafeeza dikeramas dengan air hangat, lalu kemudian diberikan handuk untuk mengeringkan rambutnya. Tak ada perlawanan sama sekali dari Nafeeza. Ia mengikuti semua permintaan petugas salon dan menikmati setiap langkahnya. Setelah menanyakan model seperti apa yang diinginkan untuk rambut Nafeeza, petugas salon pun langsung beraksi dengan cekatan, sementara rambut saya setelah dikeramas dipotong sesuai dengan keinginan.
          Alhamdulillah Zafran dan Mama bisa menemani dan menikmati suasana sambil melihat sekitar. Zafran mengamati banyak orang baru yang belum dikenalnya. Sesekali ia melihat dengan tajam kearah perempuan muslimah lainnya. Ketika ada yang mengajaknya mengobrol atau sekedar menyapanya, Ia tersenyum dan menjulurkan lidahnya.
Nafeeza selesai potong rambut, saya senang melihatnya karena kini terlihat lebih cantik. Model baru rambutnya membuatnya terlihat seperti lebih dewasa. Tak lama kemudian, Zafran menangis. Agaknya Ia haus dan ingin digendong oleh saya. Maka sambil rambut saya diblow, saya menyusui zafran agar Ia tidak menangis lagi.  Tak terasa proses blow sudah selesai dan kami segera bersiap-siap menuju kasir.
            Papa Nafeeza yang sedang dalam perjalanan tak sabar melihat rambut baru anaknya, saya mengiriminya foto Nafeeza. “Terlihat seperti anak dewasa”, katanya. Ya… memang model rambut Nafeeza beda dari sebelumnya. Setelah membayar dikasir, Kami keluar salon dan segera menuju mobil Angkutan kota. Mobil angkot akhirnya jalan dan dalam perjalanan pulang Zafran dan Nafeeza tertidur. Untungnya penumpang mobil angkot in itidak terlalu banyak, sehingga kami bisa duduk dengan nyaman. Sampai juga akhirnya kami ditempat tujuan. Dirumah, Nafeeza dan Zafran beristirahat.
Alhamdulillah proses potong rambut berhasil dan berjalan lancar. Terima Kasih Nafeeza, Zafran, dan Mama…
#tantanganharikedelapan
#level3
#kuliahbunsayIIP
#bundasayang
#IIP
#Myfamilymyteam

           

            

0 comments:

Post a Comment

 

Circle Life of Shalia Template by Ipietoon Cute Blog Design