Pertanyaan
ini merupakan pertanyaan yang sulit saya jawab mengingat usia anak saya yang
masih belia menjelang 6 tahun dan 14 bulan, namun sebagai orang tua tentunya
kita perlu membekali diri dengan banyak ilmu untuk mendidik anak. Pada saatnya
nanti fase remaja dari anak kita akan dilalui dan kita harus menjadi orang tua
yang menjadi teladan bagi mereka.
Sebelum
membahas lebih jauh bagaimana cara mendidik anak usia ABG, kita perlu
mengetahui apa pengertian dari aqil baligh.
Aqil adalah kondisi tercapainya
kedewasaan psikologis, social, financial, serta kemampuan memikul tanggung jawab
syari’ah, sedangkan baligh adalah
kondisi tercapainya kedewasaan biologis dengan kematangan reproduksi. (diambil
dari buku Fitrah Based education karya Harry Santosa) dengan rentang usia 14-16
tahun.
Menurut
Ustad Adriano Rusfy ciri paling penting untuk generasi aqil baligh adalah kemampuan
untuk memikul tanggung jawab. Bermula dari tanggung jawab pada Allah, pada diri
sendiri, hak milik, otoritas territorial. Kemanusiaan, dan alam semesta.
Tanggung jawab pada Allah dapat
ditanamkan sejak dini. Anak mulai dikenalkan dengan Tuhan sejak dalam kandungan.
Tanamkan tanggung jawab untuk beribadah perlahan sejak dini, agar mereka
semakin mengenal Tuhan dan bertanggung jawab penuh dalam beribadah.
Tanggung jawab pada diri sendiri dan
property sudah ditanamkan sejak usianya 7-10 tahun. Anak diajarkan untuk
bertanggung jawab terhadap dirinya, baik itu segi kebersihan, keindahan,
kepemilikan barang,dll. Perlu adanya
keteladanan dari orang tua yang secara konsisten dan istiqomah dibangun bahkan
menjadikan tanggung jawab terhadap diri sendiri sebagai tradisi dalam keluarga.
Tanggung jawab sosial yang ditanamkan
pada usia 10-12 tahun.
Salah
satu cara yang dilakukan sebagai wujud tanggung jawab pada diri sendiri adalah
kemampuannya untuk membiayai diri sendiri. Kita dapat mengajarkan kepada anak
cara untuk mencari nafkah sejak usianya 10 tahun. Kenalkan anak dengan beragam
cara untuk mencari nafkah, misalnya dengan berjualan, menulis, kerja sampingan,
dll. Ajarkan mereka cara untuk mendapatkan keinginannya dengan berusaha. Ketika
akal yang dibangun, maka akan timbul kesadaran dalam diri yang menumbuhkan
cinta akan hal tersebut. Setelah itu, lahirlah tanggung jawab. Proses ini akan
membuat anak menyadari sepenuhnya arti tanggung jawab dan Ia akan
menjalankannya dengan baik.
Usia
Aqil baligh merupakan usia yang penuh dengan kejutan, sebagai orang tua kita
dapat melakukan beberapa hal berikut, agar anak dapat menjalani masa aqil
balighnya dengan baik,tanpa merasa ada paksaan atau tuntutan dari orang tuanya,
diantaranya adalah :
- Memberi anak pengakuan dan tantangan
- Pada usia ini anak bukanlah milik kita, mereka sudah menuju dewasa yang membutuhkan pengakuan dan tantangan persoalan hidup. Berikan pengakuan atas keberhasilannya memecahkan masalah dan kemampuannya memenangkan perlombaan. Sebaliknya, jika ada masalah berikan kepercayaan pada mereka untuk menghadapinya. Jadikanlah hal ituRe sebagai tantangan dalam hidup yang harus mereka lalui. Ajarkan semangat pantang menyerah dan tekad yang kuat untuk menghadapinya.
- Jadilah Patnernya
- Usia remaja membutuhkan dukungan dan support atas semua keputusan yang diambilnya. Mereka menyukai pengakuan social dan kompeten. Untuk itu, jadilah patnernya yang baik. Ajak mereka lebih banyak berdiskusi tanpa banyak menggurui. Biarkan mereka mengambil keputusannya sendiri, namun kita tetap selalu berada disampingnya sebagai kawan. Hal ini membuat hubungan orang tua dan anak semakin dekat namun peran masing-masing berada dalam posisi yang tepat.
Fitrah
remaja yang suka lawan jenis dan menyukai kebenaran perlu dibimbing oleh orang
tuanya. Jangan sampai berlebihan dan harus tetap berada pada koridor yang
sesuai.