tag:blogger.com,1999:blog-16724015766761248602024-03-12T20:11:39.317-07:00Circle Life of ShaliaBerbagi cerita kehidupan dan menginspirasiLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.comBlogger155125tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-56438590567900950432020-08-30T17:27:00.014-07:002020-09-01T16:27:38.088-07:00Ini Dia Bocoran 3 Resep Ayam Favorit Kesukaan Anak-Anak <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfSsFIr5lQRNHH7gnoGL-j8yWY7mEj7jhs3lBEZO7n-NHLL8Y5uPGKzu-9SOQKrqj8gYEFAicuyXPRbhzcgMJae1mNuHoSh78JfyIzHBzFko0ND7noVScGJFu-evZckI3Va86WGmvK8wI/s2048/banner+blog+ayam.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfSsFIr5lQRNHH7gnoGL-j8yWY7mEj7jhs3lBEZO7n-NHLL8Y5uPGKzu-9SOQKrqj8gYEFAicuyXPRbhzcgMJae1mNuHoSh78JfyIzHBzFko0ND7noVScGJFu-evZckI3Va86WGmvK8wI/w641-h360/banner+blog+ayam.png" width="641" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 1;"></span></span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><br />
<br />
Mama hebat apa kabarnya?<br />
Masih semangat kan untuk berjuang bersama? <br />
<blockquote class="tr_bq">
Ada banyak pilihan masakan di luar, namun tetap masakan Mama yang paling sehat dan bergizi dalam menjaga imunitas anggota keluarga.</blockquote>
<br />
Di Musim Pandemi yang hampir 6 bulan kita lewati membuat Mama perlu menyiapkan strategi agar anak-anak mau makan dengan lahap, namun dengan pilihan menu yang sehat dan kaya gizi. Imunitas keluarga perlu dijaga dan Mams tetap dapat menikmati peran tanpa harus stress karena anak tak mau makan.<br />
<br />
Saya punya bocoran resepnya nih, agar Mams dapat mengolah masakan sehat untuk keluarga. Mengapa harus olahan ayam? Karena ayam mudah didapat, harganya lebih murah, dan memiliki kandungan gizi protein hewani yang dapat memenuhi kebutuhan si kecil.<br />
<br />
Setiap keluarga pasti mempunyai resep ayam favorit masing-masing yang disukai oleh anak-anak. Ada beberapa yang menyukai pedas, sedangkan keluarga lainnya menyukai aneka olahan ayam berkuah, namun ada juga yang menyukai olahan ayam renyah dan gurih saat dimakan.<br />
<br />
Ya, semua kembali pada selera masing-masing. Namun, secara umum 3 resep ayam favorit yang akan saya bocorkan kali ini cocok di lidah anak-anak, dan membuat kedua anak saya menghabiskannya dengan lahap. <br />
<br />
Sebelum mengolah ayam menjadi beraneka ragam masakan, kita perlu terlebih dahulu mengetahui karakteristik daging ayam yang biasa dikonsumsi dan menjadi bahan utama pembuatan resep favorit ini.<br />
<br />
Ada dua jenis daging ayam yang dapat dibedakan, yaitu : <br />
<h2>
1.Daging ayam kampung</h2>
Daging ayam kampung cocok untuk dijadikan olahan sup, soto, maupun ayam goreng. Agar rasanya lebih nikmat, lebih baik menggunakan ayam kampung dengan ukuran yang tidak terlalu besar, kisaran 800 gr dan dimasak lebih lama dengan api kecil, karena teksturnya yang alot jika dibandingkan dengan ayam broiler. <br />
<br />
Warnanya yang lebih gelap daripada ayam broiler memiliki karakteristik jika ditekan, daging akan kembali seperti semula. Kulitnya pun lebih keras dari ayam broiler. Keunggulan lainnya, ayam kampung mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dibandingkan dengan ayam broiler hal ini dikarenakan ayam kampung mencari makanannya sendiri, tanpa adanya perlakuan khusus hingga ayam tersebut siap untuk dikonsumsi. <br />
<br />
Kandungan lemak yang lebih sedikit, membuat kuah sup dan soto terasa lebih light dan gurih di lidah jika menggunakan bahan dari ayam kampung.<br />
<br />
<h2>
2. Daging Ayam Broiler</h2>
Berbeda dari ayam kampung, ayam broiler mempunyai kandungan lemak yang lebih banyak karena adanya asupan nutrisi yang diatur oleh peternak. Dagingnya lebih empuk, gemuk, dan tebal.<br />
<br />
Disamping itu, ayam broiler mempunyai kulit yang lebih lembek dibandingkan dengan ayam kampung. Namun, keunggulan dari ayam broiler adalah waktu memasaknya yang tidak terlalu lama jika dibandingkan dengan ayam kampung. Hal ini dikarenakan ayam broiler selama pemeliharaannya diberi vitamin khusus dan konsentrat agar dapat dipanen lebih cepat.<br />
<br />
Kedua ayam tersebut kini dapat diperoleh lebih mudah, baik di pasar, supermarket, maupun pedagang online yang khusus menjual ayam untuk keperluan keluarga.<br />
<br />
Yuk, kita intip resep ayam favorit anak-anak satu persatu.<br />
<br />
<h2>
<b>1. Soto Ayam Ambengan (Resep dimodifikasi dari buku Cooking With Love Ala dapur MomyChaa)</b></h2>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio00RNq0w_3WoFlQ80AQTVH7aaWTN6ysNUCFlIMRwvMX4h4i00uS19HWPVA0BRmcqycQGBHdnIdP5d9K6tYgBSTWt6D7M95GbbAmlr7XWqna7946Q6y3DbA6i-ckCexmT1ZIOJVCkwIO8/s360/soto+lamongan.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio00RNq0w_3WoFlQ80AQTVH7aaWTN6ysNUCFlIMRwvMX4h4i00uS19HWPVA0BRmcqycQGBHdnIdP5d9K6tYgBSTWt6D7M95GbbAmlr7XWqna7946Q6y3DbA6i-ckCexmT1ZIOJVCkwIO8/s0/soto+lamongan.jpg" /></a><br />
<br />
<b>Bahan :</b><br />
1 ekor ayam kampung<br />
2L air<br />
3 batang serai, ambil putihnya, memarkan<br />
6 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya, kemudian sobek-sobek daunnya<br />
2 sdt garam (sesuai selera)<br />
1 sdt merica bubuk<br />
1 sdt gula pasir<br />
2 lembar daun salam<br />
3 cm lengkuas<br />
3 buah kapulaga<br />
<br />
<b>Bumbu Halus :</b><br />
12 butir bawang merah<br />
8 siung bawang putih<br />
4 butir kemiri sangrai<br />
4 cm kunyit bakar<br />
3 cm jahe<br />
2 sdt ketumbar <br />
<br />
<b>Bahan Bubuk Koya :</b><br />
5 kerupuk udang yang sudah digoreng<br />
1sdm bawang putih goreng kering<br />
Haluskan menjadi bubuk <br />
<b><br /></b>
<b>Bahan Pelengkap :</b><br />
5 butir telur rebus, potong-potong menjadi dua bagian<br />
Kol yang diiris halus<br />
100 gr taoge<br />
Daun bawang secukupnya, iris halus<br />
Seledri secukupnya iris halus<br />
1 mangkok soun, rendam dalam air panas dan tiriskan, <br />
jeruk nipis<br />
<br />
<b>Cara membuat :</b><br />
1. Didihkan air di panci, masukkan ayam, tambahkan daun salam, rebus kaldu sampai menjadi bening <br />
2. Tumis bumbu halus, serai, daun jeruk, lengkuas, sampai harum. Tuang ke rebusan ayam. Tambahkan garam, merica bubuk, kapulaga, dan gula pasir. Masak sampai matang. <br />
3. Angkat ayam, dan goreng sebentar, kemudian suwir-suwir daging ayamnya. (jika tidak mau digoreng pun tidak apa-apa)<br />
4. Sajikan kuah soto dengan pelengkap, sambal rawit, dan bubuk koya. Beri suwiran ayam, serta perasan jeruk nipis. <br />
<br />
<b>Cara membuat sambal soto : </b><br />
Rebus 15 biji cabai rawit dengan 2 siung bawang putih. Haluskan, beri garam dan siram dengan kuah soto yang masih panas. (Tentunya sambal ini untuk Mama Papanya, ya)<br />
Nyam, enak sekali rasanya Mams. Apalagi jika dinikmati dengan nasi hangat dan taburan bawang goreng kriuk. <br />
<br />
<h2>
2.<b> Chicken Katsu</b></h2>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZkRpJi_UKFSO8zjGX9X3xWgJnTyu85uw4sk2mHwbN9QQHU7ZfYOl96MKvKwg-Lk4Uao3YB_xd_OApqcl9d8GuyAaPHPWGeoCZpdQm3DgjfT-Z4ICitN4U7cyQeMrKniI66RkPQyVCflc/s360/katsu+ayam.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZkRpJi_UKFSO8zjGX9X3xWgJnTyu85uw4sk2mHwbN9QQHU7ZfYOl96MKvKwg-Lk4Uao3YB_xd_OApqcl9d8GuyAaPHPWGeoCZpdQm3DgjfT-Z4ICitN4U7cyQeMrKniI66RkPQyVCflc/s0/katsu+ayam.jpg" /></a><br />
<br />
<b>Bahan : </b><br />
500 gram dada ayam broiler fillet<br />
Tepung roti<br />
2 butir telur, kocok lepas<br />
Garam secukupnya<br />
Oregano secukupnya<br />
Merica secukupnya<br />
Air lemon secukupnya<br />
<br />
<br />
<b>Cara Membuat : </b><br />
1. Belah dada ayam menjadi beberapa bagian yang lebih tipis, kemudian tambahkan air lemon secukupnya agar ayam tidak amis, diamkan sebentar. <br />
2. Taburkan garam, merica, oregano pada dua sisi sambil diratakan. <br />
3. Diamkan 30’ sampai 1 jam agar bumbu lebih meresap dan simpan di dalam kulkas.<br />
4. Gulirkan ayam pada telur, kemudian gulirkan pada tepung roti sampai merata di kedua sisinya. <br />
5. Goreng dalam minyak panas yang agak banyak, hingga kuning kecoklatan. Sajikan. <br />
<br />
Biasanya anak-anak sangat menyukai hidangan kriuk dan garing, Mams bisa menyajikannya dengan tambahan nasi, dan tumisan sayur seperti brokoli dan wortel. <br />
<br />
<h2>
3. Chicken Cordon Bleu</h2>
<div>
<br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0r7eGvIlzYFeBIDmMvtTiV3iDG_xPKz5OQ5HMMcLS0MmLtbCQDvCDHK1lUYl_asFTEnigWWKUvM6G9vZrr6222mhGyLVXlKTv2SLbKXNLHvzB_w8qOKX4O_CgVZZwGXEEFtW__JeJXUU/s360/cordon+bleu.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0r7eGvIlzYFeBIDmMvtTiV3iDG_xPKz5OQ5HMMcLS0MmLtbCQDvCDHK1lUYl_asFTEnigWWKUvM6G9vZrr6222mhGyLVXlKTv2SLbKXNLHvzB_w8qOKX4O_CgVZZwGXEEFtW__JeJXUU/s0/cordon+bleu.jpg" /></a><br />
<br />
<b>Bahan : </b>Dada ayam broiler fillet<br />
Tepung roti<br />
Garam secukupnya<br />
Merica secukupnya<br />
Oregano<br />
Keju mozzarella<br />
<br />
<br />
<b>Cara Membuat :</b><br />
1. Potong ayam menjadi bagian yang tipis dan melebar<br />
2. Taburkan garam, merica, dan oregano secukupnya hingga merata di kedua bagian. <br />
3. Simpan potongan keju mozzarella pada ayam, kemudian gulung ayam, dan tahan di kedua sisinya dengan menggunakan tusuk gigi. <br />
4. Gulirkan ayam pada kocokan telur, kemudian tepung roti yang banyak sampai kedua permukaan ayam terlapisi. Simpan 1 jam dalam lemari es agar tepung roti lebih menempel pada ayam. <br />
5. Goreng di minyak panas yang agak banyak, kemudian sajikan.<br />
<br />
<h2>
Saus Jamur Pelengkap</h2>
<b>Bahan :</b><br />
¼ jamur kancing atau jamur shitake<br />
<br />
Bawang putih 2 siung<br />
Bawang Bombay ukuran kecil satu suing<br />
Garam secukupnya<br />
Merica secukupnya<br />
Tepung terigu 1 sendok makan<br />
Oregano secukupnya<br />
Susu UHT plain secukupnya<br />
Pala bubuk secukupnya<br />
keju cheddar parut secukupnya<br />
<br />
<b>Cara membuat : </b><br />
1. Tumis bawang putih cincang dan bawang Bombay cincang, kemudian tambahkan 1 sdm terigu, tumis hingga rata dan terigu menggumpal. <br />
2. Kemudian tambahkan susu UHT plain secukupnya, dan aduk rata. <br />
3. Masukkan jamur kancing yang sudah diiris tipis, garam, merica, oregano, dan bubuk pala, juga parutan keju cheddar.<br />
4. Masak hingga jamur matang. <br />
5. Setelah agak dingin, haluskan sebagian tumisan jamur hingga menjadi kental. <br />
<br />
Mams dapat menghidangkan chicken cordon bleu yang sudah diiris bersama saus jamur. Anak-anak saya sangat menyukai ketika mereka menemukan mozzarella meleleh di dalamnya, “seperti mendapat harta karun," katanya.<br />
<br />
Nah, bagaimana Mams mudah bukan membuatnya ? Resep mana yang paling disukai oleh anak-anak ? share di kolom komentar ya, jika sudah mencobanya. <br />
<br />
Oh ya, untuk teman-teman penggemar sate ayam khas seperti <a href="https://www.traveleannie.my.id/2020/08/3-tempat-makan-sate-taichan-bandung.html" style="background-color: #fce5cd;">sate taichan</a> dan ingin menikmatinya dengan rasa berbeda, di Bandung ada 3 tempat favorit untuk kulineran nih. Mba Lia Yuliani mengulasnya dengan apik di blognya, jadi Mams bisa membaca terlebih dahulu reviewnya, supaya bisa menentukan mana yang ingin Mams coba pertama.<br />
<br />
Selamat menikmati momen bersama keluarga ya Mams, semoga semua tetap sehat, semangat, dan bahagia. Salam sayang saya untuk keluarga Mams. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com27tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-52133960490806829402020-03-27T16:38:00.000-07:002020-05-02T17:03:54.745-07:00Ini Dia 5 Resep Camilan Praktis untuk Menemani Keluarga di Rumah, Nomor 1 hanya satu bahan, Yuk Intip Mana Favoritmu ? <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxvIZU5ewbOlk8bJcPuTW3RmNivKFWHL1lstdwlbvpRuKiiM_Z0LLfClr0enjs1oY-IUZpfk9SWEMGmOv4BVfke90PqPXZXN9ESdWbOeGIvvbcjfjxlTBm5Ut-BfvDSaAVnIK1UQfy3uM/s1600/meal+buat+blog.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1499" data-original-width="1000" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxvIZU5ewbOlk8bJcPuTW3RmNivKFWHL1lstdwlbvpRuKiiM_Z0LLfClr0enjs1oY-IUZpfk9SWEMGmOv4BVfke90PqPXZXN9ESdWbOeGIvvbcjfjxlTBm5Ut-BfvDSaAVnIK1UQfy3uM/s400/meal+buat+blog.jpeg" width="265" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Pengumuman sekolah agar anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh sejak minggu lalu, ternyata membuat saya harus siap menyiapkan camilan lebih banyak dari biasanya. Ketika sekolah tatap muka mereka meminta camilan hanya disaat sore hari sepulangnya dari sekolah, kini hampir selang jam makan berikutnya mereka sudah kelaparan meminta camilan ringan. Apa ada yang sama seperti saya, Mam?<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Masalahnya, ternyata camilan yang beragam dan frekuensi yang sering ini membuat saya kewalahan jika tak segera mensiasati pilihan camilan yang tidak memakan waktu banyak. Tugas pembelajaran jarak jauh, pekerjaan di rumah, adiknya yang juga meminta diajak bermain bersama, belum lagi melayani kebutuhan suami. Ternyata cukup melelahkan jika saya tak berusaha membagi waktu mencari prioritas.<br />
<br />
Oleh karena itu, saya ingin berbagi ide resep camilan sederhana yang bisa dihidangkan segera tanpa memakan waktu banyak. <br />
<br />
Ini dia 5 resep camilan praktis yang dapat dihidangkan menemani keluarga berkumpul di rumah : <br />
<br />
<b>1. Ubi Cilembu</b><br />
<div>
<br />
Camilan Praktis yang tidak membutuhkan persiapan apa-apa, hanya memasukkannya ke dalam oven, kemudian mengatur waktu dan panas suhunya. Jika mulai mengoven sejak ubinya mentah, saya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam dalam suhu 190-200 derajat. Selain dibakar, ubi cilembu ini enak juga dikukus hingga empuk. Setelah matang, bisa dimakan hangat-hangat. <br />
<br />
<b>2. Bola-Bola Cokelat </b></div>
<div>
<br />
Camilan favorit anak-anak, hingga mereka akhirnya bisa membuat sendiri di rumah.<br />
Bahan yang diperlukan : <br />
- kue marie 10 buah atau kue roma kelapa secukupnya. <br />
<br />
- meses ceres secukupnya <br />
<br />
- susu kental manis satu sachet <br />
<br />
- mentega cair secukupnya <br />
<br />
cara membuat bola-bola cokelat ini mudah sekali. Pertama kita hancurkan terlebih dahulu kue marie hingga menjadi serbuk dengan menggunakan ulekan (agar lebih mudah dapat memasukkan kue kedalam plastik yang ada zipnya, ditutup baru kemudian dihancurkan) kemudian tambahkan mentega cair secukupnya sambil diremas dan ditekan, setelah itu tambahkan susu kental manis, dan bentuk bulat kue hingga seperti bola. Setelah menyatu dan kokoh, kemudian gulingkan bulatan bola pada meses cokelat, atau yang berwarna-warni agar lebih indah. Sebagai hiasan kita dapat menusukkan tusuk gigi yang dihias dengan bendera kecil diatasnya, atau menambahkan potongan ceri kecil.<br />
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div>
<br />
<b>3. Pisang Keju Bakar </b><br />
<br />
Camilan ini juga sangat mudah dibuat dan bahannya mudah ditemukan di sekitar kita. <br />
<br />
Bahan yang diperlukan : <br />
<br />
- Pisang raja bulu, pisang tanduk, atau pisang nangka <br />
<br />
- Keju chedar <br />
<br />
- Meses <br />
<br />
- Susu kental manis <br />
<br />
Cara membuat : <br />
<br />
Kupas kulit pisang, kemudian belah pisang menjadi dua bagian dan pipihkan. Setelah itu panaskan penggorengan, oleskan mentega atau butter, kemudian bakar pisang hingga matang. Angkat pisang, tata diatas piring, lalu tambahkan susu kental manis, taburan meses, dan parutan keju. Pisang keju bakar pun siap dinikmati. Agar lebih bergizi Mama dapat menambahkan madu diatasnya.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
lihat juga resep mudah yang lengkap gizi untuk menemani keluarga di rumah <a href="https://www.shalialatifah.com/2018/10/ini-dia-enam-menu-bekal-sehat-yang.html">di sini </a>.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLLYe7RTEc9l7twzk4hfF3AvpCnZzfQNpYTyX4HCqC6JC0MGe3OaKGsDod4gQUgh-GHgvbeVyYLZ0HaHjXoVRfdOaXr3vnJNzkMbfF2lcQjh5BybO4K0NMk2q7czvoeuHWdysrf9W-zCI/s1600/pisang-bakar-keju-grilled-banana-260nw-1334229941.webp" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="280" data-original-width="347" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLLYe7RTEc9l7twzk4hfF3AvpCnZzfQNpYTyX4HCqC6JC0MGe3OaKGsDod4gQUgh-GHgvbeVyYLZ0HaHjXoVRfdOaXr3vnJNzkMbfF2lcQjh5BybO4K0NMk2q7czvoeuHWdysrf9W-zCI/s320/pisang-bakar-keju-grilled-banana-260nw-1334229941.webp" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar diambil dari web shutterstock.com</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<div>
<br />
<b>4. Roti Bakar </b><br />
<br />
Sama seperti pisang, roti bakar menjadi camilan favorit juga di rumah kami. Hampir setiap hari, anak saya menikmati roti, walaupun olahannya sederhana. Biasanya mereka senang dengan roti yang didalamnya ditambahkan olesan susu kental manis dan mozzarella, kemudian dipanggang diatas kompor. Mama hanya membutuhkan bahan sederhana untuk membuatnya, diantaranya adalah : <br />
<br />
- Roti tawar <br />
<br />
- Susu kental manis <br />
<br />
- Keju cheddar atau mozarella <br />
<br />
- Meses <br />
<br />
- Selai beraneka rasa (cokelat, kacang, strawberry) <br />
<br />
Cara membuatnya mudah, oleskan selai pada roti, tambahkan susu kental manis, meses, dan keju parut atau keju mozarella, kemudian oleskan mentega pada roti bagian luar. Panaskan kompor, bakar roti, kemudian pipihkan menggunakan spatula, setelah matang, Mama dapat menambahkan madu diatasnya jika suka. </div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7KK9qnsx3KOm0g1a6Bq4oXTW8IyI4CmGAP3zLt_q0rv9F00b79BKGIj1bN2cWenn25uAPua6sobKeF5HW30uMCREljn45SbMUBbSQ2-jDU9n0SY6t2Fqv0dH82ymYhKm-UbN5_v9tCM4/s1600/roti+bakar+keju.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="357" data-original-width="600" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7KK9qnsx3KOm0g1a6Bq4oXTW8IyI4CmGAP3zLt_q0rv9F00b79BKGIj1bN2cWenn25uAPua6sobKeF5HW30uMCREljn45SbMUBbSQ2-jDU9n0SY6t2Fqv0dH82ymYhKm-UbN5_v9tCM4/s320/roti+bakar+keju.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar diambil dari web Shutterstock</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br />
<b>5. Bubur kacang Hijau </b></div>
<div>
<br />
Kudapan sederhana dan bergizi yang mudah membuatnya. Agar kacangnya lebih mudah diolah, Mama dapat merendamnya terlebih dahulu dengan air mentah selama satu malam kemudian kita dapat memasaknya keesokan hari. Bahan yang diperlukan kacang hijau, gula merah, 2 lembar daun pandan, sejumput garam, jahe 1 ruas jempol, dan santan. <br />
<br />
Cara membuat : <br />
<br />
- Rebus kacang hijau hingga empuk, tambahkan 2 lembar pandan yang diikat simpul, sejumput garam, dan jahe yang sudah dimemarkan. <br />
<br />
- Jika sudah empuk, Mama dapat menambahkan gula merah ataupun gula putih ke dalamnya. (tips agar gula merahnya tidak meninggalkan endapan kasar, Mama dapat merebus gula merahnya hingga cair di tempat terpisah, kemudian disaring, baru ditambahkan pada rebusan kacang hijau.) <br />
<br />
- Agar bertahan lama, kita dapat merebus secara terpisah santan untuk toping bubur kacang hijau. Caranya rebus santan pada panci terpisah, kemudian tambahkan sejumput garam dan daun pandan. Mama dapat menambahkan 1 sendok teh maizena agar santan menjadi kental dan gurih. Rebus santan hingga mendidih.<br />
<br /></div>
<div>
Setelah matang, Mama bisa menata bubur kacang hijau diatas mangkuk, tambahkan toping santan kental diatasnya. Hmm... sedap sekali buburnya jika dinikmati bersama selagi hangat ditengah cuaca dingin dimusim hujan. <br />
<br />
Nah, mudah bukan membuatnya Ma? Selain mudah ditemukan di sekitar kita, 5 kudapan ini tidak membutuhkan waktu lama yang menyita konsentrasi kita dalam menemani keluarga di rumah. Selamat mencoba Mama, kalau sudah praktek membuatnya, Mama bisa kirim fotonya kesini ya. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com55tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-84781499983658506982019-08-27T16:51:00.001-07:002020-05-02T17:05:46.731-07:00Berkenalan dengan rumahima, Produsen Bantal Foto Homemade yang Unik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj81_vKyqEQ6JwlrCjGmh0-zK8qe8vT50j-1qODnKcXwqxHgFyozF8Q8GHRIYTA-x79OX2u5l_a-TaesQKqGFzlQdEPx0Do4ioIEMsyXpJlSUhZYbNu7ilPvpZqMuIu-l78SJUnf6qtUrc/s1600/IMG-20190713-WA0008.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj81_vKyqEQ6JwlrCjGmh0-zK8qe8vT50j-1qODnKcXwqxHgFyozF8Q8GHRIYTA-x79OX2u5l_a-TaesQKqGFzlQdEPx0Do4ioIEMsyXpJlSUhZYbNu7ilPvpZqMuIu-l78SJUnf6qtUrc/s320/IMG-20190713-WA0008.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Assalamualaikum Mam, apa kabar? <br />
<br />
<br />
Rasanya lama juga saya tidak update tulisan disini. Kangen deh rasanya lama tidak menyapa Mama-Mama yang kece. Setelah lama liburan anak sekolah, sepertinya Mamaknya pun ikut terhanyut dalam suasana libur, dan masih warming up untuk mempersiapkan tulisan baru. <br />
<br />
Mams, sekarang di Bandung suhunya sedang dingin-dinginnya loh. Setiap dini hari menjelang subuh rasanya seperti di kutub. Hehehe…lebay. Saat mengambil air wudhu terasa dingin seperti air es. Cuaca dingin seperti ini, rasanya enak kalau memeluk sesuatu yang hangat dan lembut. Seperti anak saya ini, saat dingin melanda, dan perut semakin lapar, inginnya peluk bantal mie yang besar dan lembut. Semakin terbayang deh, rasa kuah mie yang hangat dan nikmat saat disantap dengan irisan cengek merah agar perut semakin hangat. <br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_BUtYVLa56iT2b9aE5Zc8IZ-OEcd_3EpUNszJ-N9k6WaVGz2dnD0-sWWIjGzSUfGMfwbDBV2L3HIMCjlKE6zPbwJBil5VDlHmt53qj4jITL6rlAvPiI3hhcqldKR80kvlogGek7GphDY/s1600/foto+cover+zafran.jpg"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_BUtYVLa56iT2b9aE5Zc8IZ-OEcd_3EpUNszJ-N9k6WaVGz2dnD0-sWWIjGzSUfGMfwbDBV2L3HIMCjlKE6zPbwJBil5VDlHmt53qj4jITL6rlAvPiI3hhcqldKR80kvlogGek7GphDY/s320/foto+cover+zafran.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
Oh ya, saya mau cerita mengenai Bantal yang bentuknya mirip sekali dengan mie ini. Bantal tersebut adalah hasil karya dari <b>rumahima</b>. Sebuah rumah produksi handmade bantal foto yang dikelola oleh Irma Cantika sebagai pemiliknya. Lahir di Subang pada tanggal 3 oktober 1988, Irma memilih bisnis bantal foto sebagai pekerjaan utamanya. <br />
<br />
Berawal dari niatnya untuk meneruskan usaha orangtuanya dalam bidang furniture di Subang, Irma mempunyai ide untuk membuat kursi yang dapat digunakan untuk selfie oleh para pembelinya. Awalnya Irma ingin pada kursi tersebut ditempeli foto pemiliknya dan dapat digunakan untuk swafoto atau wefie. Namun, pada saat pencarian bahan untuk kursi tersebut, ia yang saat itu belum mengenal sama sekali bahan apa yang cocok untuk ditempelkan pada kursinya, bertemu dengan penjual kain yang juga menjual bantal foto dan memberinya inspirasi serta masukan bahwa bantal foto ini banyak dicari orang. <br />
<br />
Merasa tertarik dengan penjelasan yang diberikan oleh Penjual bantal foto tersebut, Irma mulai memesan 5 bantal foto dengan bahan dasar kain velboa. Kain yang khusus digunakan untuk membuat bantal dengan tekstur pendek dan lembut. Saat memasarkannya lewat Black Berry Messenger (BBM), tak disangka ia mendapat respon yang baik dari para pembelinya. Motifnya yang unik, membuat banyak pembeli yang memesan setiap minggunya, bahkan berniat menjadi reseller. Usaha yang awalnya dikerjakan sebagai sampingan di tahun 2016 ini, kini menjadi fokus utama sejak 2017 karena banyaknya permintaan pasar. <br />
<br />
Bantal yang diproduksi oleh <b>rumahima</b>, untuk saat ini masih dikhususkan pada produk bantal foto, hanya saja dibedakan pada gambar dan motifnya, diantaranya adalah :<br />
<br />
<br />
1. Bantal foto (custom foto wajah)<br />
<br />
Biasanya orang memesan bantal foto ini untuk hadiah kepada orang lain atau untuk penggunaan pribadi. Dijamin foto Mama semakin gaya sambil memeluk bantal foto ini.<br />
<div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguT5AUhzk-gT8dJUF-wua3UqiUb-2qju6aodhnXmOsg1lBTvnbpwTxxzS9mWAgpdPgKxL98Yiil6wvtMkDGjvYCCvCpyZLUuav7BEch_bBG0GzgTd7br48VaWmsdmoTHt_siuyunZPFQo/s1600/IMG-20190713-WA0008.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguT5AUhzk-gT8dJUF-wua3UqiUb-2qju6aodhnXmOsg1lBTvnbpwTxxzS9mWAgpdPgKxL98Yiil6wvtMkDGjvYCCvCpyZLUuav7BEch_bBG0GzgTd7br48VaWmsdmoTHt_siuyunZPFQo/s320/IMG-20190713-WA0008.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
2. Bantal Snack (Motif berupa gambar snack atau camilan ringan)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Misalnya : mie instan, taro, dll.</div>
<div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg275BnIZcu_OTAq0Yxn8h33mcp2F6f_8cQYvAnXq-eNr0nTisuCvSZBd334hv39VorCmsof46GvF8rULJPUg50OhVpwPCzPzvq68KCnt8TYal5xwIBlS4PlCuVfyNePo3K1v3VBK-sCgY/s1600/IMG-20190713-WA0009.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="662" data-original-width="659" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg275BnIZcu_OTAq0Yxn8h33mcp2F6f_8cQYvAnXq-eNr0nTisuCvSZBd334hv39VorCmsof46GvF8rULJPUg50OhVpwPCzPzvq68KCnt8TYal5xwIBlS4PlCuVfyNePo3K1v3VBK-sCgY/s320/IMG-20190713-WA0009.jpg" width="318" /></a></div>
<br />
<br />
3. Bantal Branding/ Souvenir<br />
<br />
<br />
Foto berupa logo perusahaan yang digunakan untuk give away sebagai hadiah dari perusahaan, atau berupa souvenir yang diberikan pada saat acara sekolah / organisasi lainnya.</div>
<div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU9mP2M5U87-_hfOXkzwwgaM_M9KAz9yTc_6pTVwL6gwjku1ybxwFH-uVc0sRvRGnLgsktWRx8EpwaNtFkCdjYqhCdCqJxEUkpf_bacCyj6n6FfCM8R7UzvPpgDgnuNeHgjMGafyx5H1E/s1600/IMG-20190713-WA0010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1073" data-original-width="1280" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU9mP2M5U87-_hfOXkzwwgaM_M9KAz9yTc_6pTVwL6gwjku1ybxwFH-uVc0sRvRGnLgsktWRx8EpwaNtFkCdjYqhCdCqJxEUkpf_bacCyj6n6FfCM8R7UzvPpgDgnuNeHgjMGafyx5H1E/s320/IMG-20190713-WA0010.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
4. Bantal Kursi (ide rencana selanjutnya) masih dalam tahap pengembangan dan tahap perencanan. <br />
<br />
<br />
Ada beberapa kelebihan produk dari bantal Ima yang menjadi keunggulannya, diantara adalah :<br />
<br />
1. Bahan bantal yang digunakan berupa <b>silikon </b>yang menggunakan kualitas terbaik (grade A). Jenis bahan ini membuat bantal lebih empuk dan tidak mudah lepek. <br />
<br />
2. Kain yang digunakan adalah jenis <b>kain velboa</b>, yaitu kain yang berbulu pendek sehingga bantal halus dan lembut. <br />
<br />
3. Kualitas printing yang <b>jelas dan tidak mudah luntur</b> meski dicuci berulang. <br />
<br />
Oh ya, jika Mama ingin memesan bantal ini, ada beberapa ukuran yang disediakan diantaranya :<br />
<br />
1. 20x30<br />
<br />
2. 30x30<br />
<br />
3. 40x40<br />
<br />
4. 40x60<br />
<br />
<br />
Untuk bantal Snack tersedia dalam ukuran 30x40 dan 40x60, sedangkan bantal bulat dengan ukuran diameter 40 dan 50. Jika pembeli mempunyai desain sendiri, Mama bisa membicarakan ide Mama dengan Teh Irma untuk membuat bantal custom. Oh ya Mam, jangan kuatir dengan harganya karena sangat ramah di kantong. Mama bisa menyesuaikan ukuran dan kebutuhan Mama dalam penggunaan bantal foto ini. Sesuai dengan tagline <b>rumahima, memberi yang spesial untuk orang spesial. </b><br />
Jika Mama tertarik untuk membeli bantal foto ini, dapat langsung datang ke tokonya di Jl. Gedebage selatan atau menghubungi nomor wa di <a href="https://wa.me/6289669165228">https://wa.me/6289669165228</a> atau melalui inbox (FaceBook) di https://www.facebook.com/kireina.imtihan <br />
<br />
Nah, bantal mana yang menjadi pilihan Mama? Pasti seneng deh bisa memeluk bantal yang empuk dan nyaman dikala udara dingin menyapa. Selamat memilih ya, Mams.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-51707757411584553322019-05-16T08:40:00.000-07:002019-05-16T08:40:02.760-07:00Aliran Rasa Melatih Kemandirian Anak<br />
Alhamdulillah akhirnya beres 10 hari melatih kemandirian Kaka. Banyak hikmah dan pelajaran dari proses melatih kemandirian kali ini. Yang jelas, bukan hanya Kaka yang belajar tapi Mamanya juga. <br />
<br />
Kaka yang berlatih mandiri, Mama yang berlatih sabar dan konsisten melatih Kaka. Meskipun ada beberapa halangan misalnya saja, ketika sedang sakit dan tantangan menjadi tertunda, namun kami tetap berusaha melanjutkan. <br />
<br />
Proses ini berawal dari kebiasaan yang baik. Lama kelamaan kami harap menjadi terbiasa dan menjadikannya sebagai kebutuhan hidup. Menjadi orang yang mandiri adalah bekal untuk kehidupan dimasa depan kelak. <br />
<br />
Belajar terus, berlatih lagi, termasuk kami sebagai orang tuanya agar menjadi lebih baik. Bismillah, semangat!<br />
<br />
#aliranrasagamelevel2<br />
#Tantangan10hari<br />
#MelatihKemandirianAnak<br />
#KuliahBundaSayang<br />
@institut.ibu.profesional<br />
<br />
<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-27481762881565016452019-05-12T08:12:00.000-07:002019-05-12T08:12:12.424-07:00Aku Bisa Menyusun Lego Sendiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdQ4gc9bpIoSeaGnb647b6WULcHWoh_XOdQ2Pif9VOaCu0S4akXFZOp2icPviRWIHq0Eg4vU-CFce6MFwGvk0z0hHUb44e4xEk9d-oThzCq8c_ZxjxVZwCtKSrsc6FBgw9khU-ZvGW4Xs/s1600/20190510_212910.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdQ4gc9bpIoSeaGnb647b6WULcHWoh_XOdQ2Pif9VOaCu0S4akXFZOp2icPviRWIHq0Eg4vU-CFce6MFwGvk0z0hHUb44e4xEk9d-oThzCq8c_ZxjxVZwCtKSrsc6FBgw9khU-ZvGW4Xs/s320/20190510_212910.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<br />
Hari ke-10 Kaka belajar mandiri. Kali ini Kaka belajar menyusun lego sendiri. Bukan lego dengan bentuk besar, ini tiruan lego dengan ukuran kecil, dan agak rumit menyusunnya. <br />
<br />
Berhubung mama papanya sedang mengerjakan pekerjaan yang lain, ia sendirian menyusun legonya tanpa bantuan.<br />
<br />
Kaka mencoba merangkai lego dengan melihat buku petunjuk. Beberapa lama kemudian, ia memperlihatkan hasilnya pada saya. Ada bentuk rumah lengkap dengan pintu dan lampu luar, beberapa jenis binatang seperti jerapah, kuda, ayam, anjing, serta panda lengkap dengan pohon bambunya. <br />
<br />
Alhamdulillah, ternyata kaka bisa mandiri menyusun lego sendiri. Setelah selesai ia bermain dengan adiknya. Mereka bermain pretend play menggunakan lego yang kaka buat. Saya senang, karena kaka sudah bisa saya tinggal dan mau berusaha menyusun sendiri. Sementara saya bisa menyelesaikan pekerjaan domestik di rumah. <br />
<br />
Semoga kedepannya, semakin banyak keterampilan yang bisa dilatih agar ia semakin mandiri. Aamiin.<br />
<br />
#Harike10<br />
#Tantangan10hari<br />
#Gamelevel2<br />
#MelatihKemandirian<br />
#KuliahBundaSayang<br />
#@Institut.ibu.profesional<br />
<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-29906048320933869672019-05-10T21:28:00.000-07:002019-05-10T22:29:02.173-07:00Aku Bisa Mencuci Mangkok Sendiri<b>Berlatih</b> <b>Mandiri</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_WWKPObCUDWxgq-u97_YkQvQ42jW7LqT_71geAHecDkW6aTrkvWJAVuXoCPTwikWZ4wUhPVyhLwOp6ZHECOJTAp2rTHtSUaDjC-hAWjQ1Io03zLBp_NftaNp5sbwKSO7mJfHJcnx3FPk/s1600/20190511_121120_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1132" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_WWKPObCUDWxgq-u97_YkQvQ42jW7LqT_71geAHecDkW6aTrkvWJAVuXoCPTwikWZ4wUhPVyhLwOp6ZHECOJTAp2rTHtSUaDjC-hAWjQ1Io03zLBp_NftaNp5sbwKSO7mJfHJcnx3FPk/s320/20190511_121120_0000.png" width="226" /></a></div>
<br />
Hari ke-9 berlatih mandiri, masih fokus pada belajar mencuci piring sendiri. Karena sedang menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadhan, maka Kaka belajar mencuci piring setelah makan sahur. <br />
Kebetulan menu kali ini mie bakso home made. <br />
<br />
Sebetulnya saya kehabisan ide dalam mengolah daging yang tersisa di kulkas. Berhubung adiknya sejak kemarin meminta saya masak bakso, maka saat sahur saya membuat bakso home made berkejaran dengan waktu. <br />
Alhamdulillah sempat sahur dengan tenang. <br />
<br />
Bakso dan mie adalah salah satu makanan kesukaan anak saya yang pertama. Biasanya kalau ada mie, makannya menjadi lebih lahap dan cepat. Mungkin hal itu dikarenakan mie tinggal di sruput dan langsung kunyah sebentar lalu telan. Selain itu ada kuahnya yang membantu memudahkan makan agar lebih enak di tenggorokan. <br />
<br />
Kali ini kaka langsung makan sendiri. Ia menyuap mienya perlahan, hingga akhirnya habis. Saya menambahkan taoge dan buncis sebagai sayurnya. Agar ada tambahan gizi di dalamnya.<br />
<br />
Selesai makan, saya memintanya membantu saya mencuci mangkok dan sendok garpu bekas ia makan. Kakak pun menurut. Perlahan dia menyapukan busa pada mangkok, kemudian membersihkannya dengan air. Setelah itu, kaka membersihkan sendok dan garpu. Walaupun masih nawar hanya mencuci bekas makannya sendiri saja, belum mau ditambah porsinya, tetapi saya sudah bersyukur. Alhamdulillah ia mau mencuci bekas makannya. <br />
<br />
Semoga besok-besok kaka mau membantu mam mencuci di dapur sedikit lebih banyak dari sebelumnya. Biar kalau mama sakit ada yang gantiin. Hehe... bisa jadi rivalnya mama. Makasih ya Ka, sudah mau berusaha. <br />
<br />
Prosesnya menjadi anak mandiri saya harap terus bertumbuh setiap harinya. Walaupun kadang ada rengekan malas, tapi jika dijadikan kebiasaan setiap harinya, semoga menjadi kebutuhan mandiri bagi dirinya sendiri tanpa paksaan dari siapapun. Aamiin. <br />
<br />
#harike9<br />
#Tantangan10hari<br />
#Gamelevel2<br />
#MelatihKemandirian<br />
#KuliahBundaSayang<br />
@Institut.ibu.profesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-65326215381706065232019-05-08T16:52:00.001-07:002019-05-08T16:52:39.585-07:00Aku Bisa Mencuci Piring Sendiri<br />
<br />
Hari ke-8 Kaka berlatih untuk mandiri. <br />
<br />
Kaka senang sekali dengan ayam krispi. Mendengar Mama memanggilnya untuk makan dengan ayam krispi, ia sangat antusias. Kemudian makan dengan lahapnya. <br />
<br />
Saya yang menemaninya makan sambil menyuapi adiknya, senang melihat ia mau makan sendiri dengan lahap. Mungkin Kaka sedang lapar juga, jadi makanan kali ini dihabiskan lebih cepat. <br />
Setelah itu, saya memintanya untuk melatih kemandirian selanjutnya. <br />
<br />
Kali ini Kaka belajar untuk mencuci piring sendiri. Awalnya Kaka sedikit menolak dan ingin segera bermain dengan adiknya, namun setelah diingatkan untuk melakukan proyek kebaikan, akhirnya Kaka mau mencucinya. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRnoJU1WKI_aNX_CSVXu1MiB5kP-fNZKrRZtjugzMFVNM7kQ1P6CIMZge_fj4-6VOkDuzkL8D_Ly4c14wmJUyy9barWwtxlD8qXIqwj7D6faIm0ETFcZBE1bCqVZxcQv33mlGRdzqJiNQ/s1600/20190509_064805_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="945" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRnoJU1WKI_aNX_CSVXu1MiB5kP-fNZKrRZtjugzMFVNM7kQ1P6CIMZge_fj4-6VOkDuzkL8D_Ly4c14wmJUyy9barWwtxlD8qXIqwj7D6faIm0ETFcZBE1bCqVZxcQv33mlGRdzqJiNQ/s320/20190509_064805_0000.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Kaka mengambil sabun cuci piring, menyabuni piringnya, kemudian membersihkannya perlahan. Ia juga mencuci sendok bekas makannya. Alhamdulillah sekarang Kaka mulai membiasakan diri untuk mencuci piring setelah makan. <br />
<br />
Hasil cuciannya pun sudah terlihat bersih dan sreeet... kinclong. Jadi saya tak perlu khawatir lagi akan cuciannya yang masih bau amis. <br />
<br />
Kebetulan saat Kaka disuruh mencuci piring, di dapur ada neneknya dan papanya. Mereka pun melihat prosesnya, dan akhirnya sudah percaya dengan kemampuan kaka setelah melihat hasilnya. <br />
<br />
Semoga keterampilan kaka untuk belajar mandiri semakin bertambah, dan Kaka mampu konsisten menjalankan tugas sebagai anak mandiri. Aamiin. <br />
<br />
#Harike8<br />
#Tantangan10hari<br />
#GameLevel2<br />
#Melatihkemandirian<br />
#KuliahBundaSayang<br />
#@institut.ibu.profesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-10495074333766085952019-05-06T09:57:00.000-07:002019-05-06T09:57:17.019-07:00Belajar Mencuci Piring SendiriBelajar Mencuci Piring Sendiri<br />
<br />
Hari ke-7 belajar mandiri<br />
<br />
Hari ini kami pulang aga sore karena harus menjemput mertua. Setelah sholat maghrib, ternyata Kaka terlihat lapar. Ia meminta saya menyiapkan ayam krispi kesukaannya. <br />
<br />
Alhamdulillah sudah dibumbui tadi, saya jadi tinggal menggorengnya dengan tepung. Ayam ini memang kesukaan kaka. Biasanya, ketika perut lapar, ia memilih menu ini, dan makannya terlihat lahap sekali. <br />
<br />
Benar saja, setelah ayam matang, ia mengipasi ayamnya supaya cepat dingin, kemudian kaka makan dengan lahap. Tak lama kemudian, ia berhasil menghabiskan ayamnya. Alhamdulillah. <br />
<br />
Setelah itu, kaka membawa piring kotornya ke tempat cuci piring dan ia mencuci piringnya sendiri. Alhamdulillah ia sudah bisa mencuci dengan bersih. <br />
Di sekolah, ia sudah terbiasa mencuci, maka di rumah pun saya membiasakannya untuk mencuci. <br />
<br />
Semoga esok hari ia mau mencuci tanpa diminta. Mencuci piring sebagai awal latihan kemandirian tahap selanjutnya. <br />
Aamiin. <br />
<br />
#harike7<br />
#Tantangan10hari<br />
#Melatihkemandirian<br />
#gamelevel2<br />
#kuliahbundasayang<br />
@institut.ibu.profesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-65708190015272741092019-05-05T00:50:00.001-07:002019-05-05T00:50:17.085-07:00Belajar Membereskan RumahHari ke-6 latihan belajar mandiri Kaka. <br />
<br />
Seperti biasa setiap pagi dimulai dengan belajar makan sendiri di meja makan. Masih berlatih membiasakan mengerjakan sesuatu sampai selesai. Setelah itu, menyimpan piring di tempat cuci piring. <br />
<br />
Pagi hari, karena berencana akan pergi ke suatu tempat, saya meminta Kaka membantu saya menyapu dan membersihkan kamar. Saya harus menyelesaikan mencuci piring dan mencuci baju agar pekerjaan cepat selesai. <br />
<br />
Alhamdulillah, kaka bersedia membantu. Bantal dan guling sudah disusun diatas kasur saat saya selesai mencuci piring. <br />
Kemudian, mainan adiknya dibereskan ke tempat mainan dan lantainya disapu sampai bersih. <br />
<br />
Senang sekali rasanya, Kaka sudah mau belajar membereskan rumah sendiri. Alhamdulillah, perlahan tugas saya terbantu olehnya. <br />
<br />
Semoga, proses belajar kakak menjadi anak yang mandiri berjalan lancar ke depannya. Semakin banyak latihan kegiatan mandiri, keahlian yang didapat semakin banyak. Aamiin. <br />
<br />
#harike-6<br />
#gamelevel2<br />
#tantangan10hari<br />
#kuliahbundasayang<br />
#melatihkemandirian<br />
@institut.ibu.profesional. Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-69523913585445492812019-05-03T07:13:00.000-07:002019-05-03T07:13:09.649-07:00Aku Ingin Jadi Anak yang MandiriBelajar Mandiri Sejak Dini<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPk3XKte4XmSDOzv2nBkY4tymyg-uIxltKy3In218dzkFTmR_5wuPDDw8nZ_ua0c_nAzJT1GUU2F8mW3Gg8RjFUj7KdTkdQUfy4R8Nnu6a5l9GXdrhFJhyphenhyphen0SHr7CR1YLlJJApVzKVyriU/s1600/20190426_072932.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPk3XKte4XmSDOzv2nBkY4tymyg-uIxltKy3In218dzkFTmR_5wuPDDw8nZ_ua0c_nAzJT1GUU2F8mW3Gg8RjFUj7KdTkdQUfy4R8Nnu6a5l9GXdrhFJhyphenhyphen0SHr7CR1YLlJJApVzKVyriU/s320/20190426_072932.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Hari ke-5 Kaka berlatih untuk mandiri mengerjakan sesuatu. Awalnya Kaka belajar makan sendiri di meja makan sampai selesai. Agaknya, pelajaran ini sudah mulai berhasil. Apalagi kalau ia sedang lapar dan menyantap makanan kesukaannya. <br />
<br />
Hari ini kebetulan saya memasak ayam goreng krispi kesukaannya. Semenjak usianya 2 tahun, ia mulai menyukai makanan yang crunchy. Ia lebih suka makanan garing dan kriuk daripada yang dipepes atau direbus. <br />
<br />
Ketika ia minta makan, saya menyiapkan nasi beserta ayam goreng dan beberapa potong wortel kukus. Kakak langsung berpesan agar nasinya jangan kebanyakan. <br />
<br />
Baiklah, saya langsung menuruti permintaannya. Ia kemudian makan dengan lahap, dan alhamdulillah habis. <br />
Kontan saja ia langsung laporan pada Mamanya kalau makanannya sudah habis. <br />
<br />
Saya memintanya untuk segera mencuci piringnya sendiri setelah makan. Alhamdulillah hari itu, ia mulai berlatih lagi mencuci piring sendiri. <br />
Sebenarnya ia sudah terbiasa di sekolah untuk mencuci setelah makan, namun jika di rumah, masih harus diingatkan kembali. <br />
<br />
Semoga ini menjadi awal untuk dimulainya kebiasaan baru yang lebih baik lagi. Berlatih mandiri sejak dini. Mempersiapkan kebiasaan baik diawal, untuk menjadi kebiasaan lebih baik lagi dimasa tua nanti. <br />
<br />
Sorenya setelah berbelanja dari supermarket, kakak membantu saya membereskan belanjaan dan memasukkannya ke dalam kulkas tanpa saya suruh. Alhamdulillah, kebiasaan baru dimulai kembali. <br />
<br />
Walaupun tanpa jadwal yang pasti harus berlatih apa setiap harinya, namun saya berharap dengan pembiasaan kaka selalu belajar mandiri dan lebih baik lagi setiap harinya. Menemukan alasan, mengapa saya harus bisa mandiri oleh diri sendiri, rasanya lebih indah daripada harus disuruh selalu oleh Mamanya. <br />
Insya Allah bisa mandiri, dan pasti bisa. <br />
<br />
Semangat Kakak, Kami mendukungmu. <br />
#Harike5<br />
#Gamelevel2<br />
#Tantangan10hari<br />
#MelatihKemandirianAnak<br />
#KuliahBundaSayang<br />
@institut.ibu.profesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-47149813227124153512019-05-01T09:49:00.001-07:002019-05-01T10:14:58.976-07:00Semangat Belajar MandiriHari ke-empat kaka belajar untuk tetap makan di meja makan sendiri tanpa berjalan-jalan ke tempat lain.<br />
<br />
Awalnya, masih tergoda untuk berjalan-jalan kesana kemari. Apalagi melihat adiknya yang sedang bermain di depan ruang TV. Namun, setelah berulang kali diingatkan, akhirnya kaka mau makan di meja makan dan menghabiskan makanannya tanpa sisa.<br />
<br />
Prosesnya tentu saja tak berjalan mulus, ada rasa bosan melanda, ketika semua orang mulai beranjak dari meja makan. namun, saya terus menyemangati Kaka agar mau meneruskan makannya dan menghabiskan tanpa sisa.<br />
<br />
Beberapa kali, Kaka terlihat bosan. Matanya mengalihkan pandangannya ke sekeliling. Adiknya yang berjalan lincah kesan kemari, membuatnya penasaran untuk segera melihat, apa yang terjadi di balik punggungnya.<br />
<br />
Saya tak bisa terus menemaninya, saya harus mencuci piring dan membereskan rumah. akhirnya, saya memeberikan <i>time out</i> padanya. Saya meminta kakak untuk menyelesaikan makannya dalam waktu 15 menit. Akhirnya, ia merasa terpacu walau tak diawasi terus menerus. Saya yang hanya mengingatkan sambil lewat, melihat makanannya sudah hampir habis. Alhamdulillah, saya senang sekali. Hingga akhirnya Kaka sendiri yang menunjukkan piringnya sudah kososng. "Aku berhasil Ma!" <br />
<br />
Kaka semangat makan sendiri, setelah dinasehati berulang kali oleh mama papanya. Ia ingin memperbaiki diri, dan mulai belajar disiplin. Kami ingin disiplin kaka ini menjadi kebiasaan sampai usianya dewasa kelak. Semoga ketika dewasa nanti, disiplin dan manajemen waktu feeza semakin baik, dan mampu lebih baik lagi dari hari ini. Aamiin.<br />
<br />
#harikeempat<br />
# Tantangan10hari<br />
#MelatihKemandirianAnak<br />
#Gamelevel2<br />
#KuliahBundaSayang<br />
@institut.ibu.profesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-26894037627761474522019-05-01T09:41:00.000-07:002019-05-04T21:02:34.962-07:00Kenali Penyebab Berkurangnya Bahagia dan Cara Menciptakan Bahagia Diawali dari Diri Sendiri<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcHi30Tsi_AsvM3l6ukPIFJUksCHOITg6uLMe4tQX9Gm3zSQRjza6MfGgGGypebvFGjFliowejtt-tdHpzMuTTx_tU9EP6Wdgm9RkpvuYaR21HZP2-KdwxqcnrlQMa_YKNCg9DJY1voag/s1600/mama+anter+sekolah.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="667" data-original-width="1000" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcHi30Tsi_AsvM3l6ukPIFJUksCHOITg6uLMe4tQX9Gm3zSQRjza6MfGgGGypebvFGjFliowejtt-tdHpzMuTTx_tU9EP6Wdgm9RkpvuYaR21HZP2-KdwxqcnrlQMa_YKNCg9DJY1voag/s320/mama+anter+sekolah.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Halo Mams,
apa kabar?<br />
<br />
Beberapa waktu yang lalu, saya merasa semangat untuk bergerak sangat rendah
sekali. Badan saya rasanya tidak fit, kurang tidur karena beberapa hari harus
menjaga anak yang sedang sakit, ditambah lagi flu dan batuk yang tak kunjung
sembuh menambah berat sakit kepala. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di saat
seperti ini, rasanya ingin sekali tidur dan mengistirahatkan badan. Ternyata,
kenyataan berkata lain, saya harus menyiapkan kebutuhan suami dan anak pertama
yang akan pergi ke sekolah. Sementara itu, anak ke dua yang terdengar sedang
batuk terus menerus membuat saya segera berjalan ke arahnya dan membawakannya
air hangat.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Badannya
yang demam, ditambah flu, dan batuk berat membuatnya tak nyaman untuk
beraktivitas. Pastinya dalam keadaan seperti ini hanya ingin dipeluk dan
digendong oleh Mamanya. Ia hanya mau tidur jika dipeluk Mamanya. Mama tak boleh
beranjak pergi menjauh karena lebih nyaman jika duduk dan dipeluk Mama. Hmm…
Mama butuh tenaga ekstra saat hal ini sedang terjadi. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perhatian
saya pada adiknya, ternyata harus bisa adil terbagi pada kakaknya yang
menanyakan berbagai keperluannya sekolah. Padahal saya sedang ditawan oleh
adiknya yang sedang sakit. Mau tak mau saya harus bergerak. Memasak sarapan
yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">simple</i>, dan menyiapkan bekal
sekolah kakak. Adik sementara saya minta duduk beristirahat sambil menonton tv.
<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Memasak,
menyiapkan bekal, dan memandikan anak adalah kegiatan rutin setiap pagi hari
yang harus dilakukan sebelum berangkat sekolah. Saya harus punya tenaga
ekstra dan pikiran yang tenang serta bahagia dan ikhlas menjalani peran. Jika
tidak, maka pekerjaan yang tak ada habisnya hanya akan menyisakan lelah dan
sakit, tanpa pahala melimpah dan pancaran cahaya bahagia.Walaupun terkadang,
godaan untuk marah muncul seketika pada saat badan sedang tidak fit, anak
rewel, sementara banyak pekerjaan yang harus dikerjakan cepat. </span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span>
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Semua itu membuat
kepala pening dan mudah marah. Semakin lama memendam, ternyata malah tidak
baik. Jika semua sudah berada di puncak kemarahan dan kesabaran stoknya semakin
menipis, semua akan kena imbasnya. Pernah mengalami hal ini tidak, Ma?<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Disinilah
saatnya Mama <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">mulai introspeksi diri</b>
dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">flash back</i> mengapa hal ini bisa
terjadi. Karena jika hanya dipendam dan menyimpannya dalam-dalam, suatu saat
akan menjadi bom waktu yang akan meledak dengan sangat dahsyat. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahagia itu perlu diciptakan dalam diri<o:p></o:p></span></b><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nah, setelah
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">flash back</i> saya merasa ternyata
kebahagiaan itu mutlak diperlukan dalam pengasuhan. Bahagia itu, harus saya
yang menciptakan. Bukan mencari dimana arti bahagia, namun ciptakan sejak awal
dalam diri sendiri. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lalu,
kenapa bahagia itu harus dimiliki oleh para ibu? Karena dari ibulah cahaya
dalam rumah itu terpancar. Ibu yang memberikan sinar kehangatan untuk anak dan
suami sehingga rumah terasa surga. Jika sudah tercapai keadaan ini, pastinya
semua betah tinggal di rumah. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apa jadinya
jika rumah terasa seperti kuburan? Tak ada sapaan, canda tawa, apalagi pancaran
kehangatan ibu dengan segala kasih sayangnya. Saya pernah membaca sebuah
artikel yang mengatakan,"Jika kau ingin merusak kehangatan sebuah
keluarga, maka rusaklah jiwa ibunya." Ibu yang sudah masuk pada fase ini,
akan membuat seisi keluarga hancur. Suami, anak, tak kan pernah betah di rumah.
Maka, marilah kita bahagiakan diri kita sendiri dulu sebelum bisa mengabdi
dalam keluarga dan masyarakat. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk dapat
menjalani hidup dengan bahagia ternyata ada banyak hal harus diperbaiki.
Diantaranya, kita perlu mencari tahu dahulu <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">penyebab mengapa kebahagiaan itu seolah hilang</b> dalam
kehidupan. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ada
beberapa penyebab diantaranya adalah :</span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br />
# <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Sibuk dan Jenuh dengan Rutinitas
Harian <o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesibukan Ibu
rumah tangga yang begitu padat dengan jadwal harian tanpa jeda, membuat para
Ibu terkadang jenuh dan telalu letih. Ia merasa kurang hiburan dan banyak
tekanan. Di saat seperti inilah ibu rumah tangga sering merasakan kurang
bahagia, dan berdampak pada lingkungan sekitar. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">#<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kurang Bersyukur</b> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">dan Mentafakuri Diri<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai
Manusia yang berinteraksi dengan lingkungan sosial disekitarnya, terkadang kita<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>sebagai Ibu banyak terpengaruh oleh
gaya hidup dan berita yang<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b>belum
tentu benar dan baik diterapkan dalam hidup. Pengaruh lingkungan, selalu
melihat ke atas dan merasa iri akan keberhasilan orang lain, membuat kita
kurang mensyukuri nikmat apa saja yang telah Allah berikan untuk kita. Akibatnya
kita merasa diri ini yang paling menderita, padahal kita sendiri yang perlahan
mengikis kebahagiaan yang sudah Allah berikan untuk kita. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"># <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kurang Mengenali Penyebab Berkurangnya
Kebahagiaan</b> <br />
Apabila ditelusuri, ternyata kebahagiaan itu berkurang karena kita kurang
menyadari penyebab berkurangnya kebahagiaan. Tolak ukur bahagia setiap orang
pastinya berbeda-beda. Namun, terkadang sering melihat kebahagiaan dari kaca
mata orang lain, menyebabkan kita menjadi kurang peka. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah menyadari,
mengapa kebahagiaan kita seolah hilang dari kehidupan, marilah kita ciptakan
bahagia itu dalam diri. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya
adalah :<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bersyukur atas Semua Nikmat yang Telah Diberikan oleh Allah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai hamba, kita wajib bersyukur atas semua pemberian Allah. Sekecil
apapun nikmatnya, Allah telah memberikan yang terbaik untuk kita. Nafas yang
bisa dihirup setiap pagi, bercengkrama dengan anak-anak, dan memulai hari
dengan senyuman. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mulai Hari dengan Keyakinan dan Kepercayaan Diri<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap hari yang kita miliki, kita mulai dengan keyakinan dalam
diri bahwa kita mampu melewatinya dengan bahagia. Jika ada aral melintang, maka
ubah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mind set</i> kita dengan kalimat
positif, bahwa ini harus tantangan yang harus ditaklukkan. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berpikir Sederhana<br />
</span></b><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pola berpikir kita yang terkadang terlalu jauh memandang kedepan,
membuat kita jenuh dan dipenuhi oleh pikiran negatif. Ini hanyalah akan membuat
pekerjaan semakin menumpuk, tanpa penyelesaian. Lebih baik pikirkan pekerjaan
yang prioritas untuk diselesaikan terlebih dahulu, selesaikan satu per satu. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Just <a href="https://www.diancahyadi.com/2019/04/simplify-your-life.html?m=1">simplify</a> your Life</i>. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berikan Award pada diri Sendiri<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah semua pekerjaan selesai dikerjakan, tak ada salahnya jika
memberikan penghargaan pada diri sendiri. Bisa dengan melakukan <a href="https://www.kopermini.id/2019/04/perjalanan-mengajarkanku.html">perjalanan</a>
wisata, makan cokelat, atau beristirahat menonton film kesukaan. Apapun itu,
yang dapat membuat kita nyaman dan menghargai setiap usaha yang telah kita
lakukan. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berikan Waktu Istirahat untuk Diri Sendiri<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Terkadang kebahagiaan menjadi tidak terasa, karena kita terlalu
memaksa diri ini bekerja diluar kemampuan. Agar hal itu tidak terjadi, maka
kita harus mengukur diri sebelum menerima pekerjaan. Buat skala prioritas,
jadwal pekerjaan, dan tak lupa untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">me
time</i>. Hal ini akan mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan, dan
menikmati setiap kebahagiaan yang hadir. Saat badan sudah terasa lelah, lebih
baik beristirahat terlebih dahulu, memberikan hak untuk tubuh. Setelah siap,
barulah kita melanjutkan kembali pekerjaan yang belum selesai. <o:p></o:p></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kebahagiaan
itu kita yang merasakan, semua dapat tercipta asal kita menikmati hidup
diiringi syukur pada Allah. Semoga, setelah introspeksi<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>diri, kebahagiaan dapat Mama ciptakan sendiri dan ditularkan untuk
orang lain. Mama bahagia, anak dan suami lebih bahagia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selamat mencoba
tips di atas ya Ma, semoga berhasil. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span>
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">#Bahagia</span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style="mso-special-character: line-break;" />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-7180443409413693962019-04-27T09:56:00.004-07:002019-05-01T09:50:21.490-07:00Ayo Suap Makananmu SendiriHari ketiga kami melatih Kakak dan adik untuk belajar makan sendiri di meja makan.<br />
<br />
Berlatih mandiri di hari ketiga ternyata diluar dugaan. Hari ini kami mendadak harus ke Rumah Sakit karena Kaka yang tiba-tiba terlihat aga sesak nafasnya. <br />
<br />
Saya mengajak mereka segera bersiap-siap dan sarapan seadanya. Waktu yang tersisa hanya sedikit, jadilah saya masak yang simpel. Kebetulan semalam saya sudah menyiapkan ikan tuna filet yang sudah dibumbui, paginya tinggal digoreng. <br />
<br />
Setelah kedua anak saya mandi, saya meminta mereka untuk segera duduk di meja makan dan sarapan. Kini, mereka sudah terbiasa untuk duduk di meja dan menikmati hidangannya. <br />
<br />
Awalnya mereka begitu antusias, karena menyukai krispinya ikan yang digoreng. Namun, lama kelamaan konsentrasi makan agak terganggu. Adiknya sudah tidak bisa diam lagi, ia ingin mengambil minum, dan mencari mainan kesukaannya. Begitu pula dengan Kakaknya, ia tidak ada teman dan mulai merengek kesakitan karena ada sariawan diatas langit-langit mulutnya. <br />
<br />
Saya mencoba meminta mereka tetap makan, namun karena waktu sudah beranjak siang, akhirnya makanannya saya bawa untuk dibekal dalam perjalanan. Tak apalah untuk hari ini dimaklumi, Kakak dan Adik masih belum maksimal belajarnya. <br />
<br />
Semoga esok, bisa lebih baik lagi berlatih makannya. Makan sendiri dan habis sampai selesai. Aamiin. <br />
<br />
#harike3<br />
#Gamelevel2<br />
#Tantangan10hari<br />
#MelatihKemandirianAnak<br />
#KuliahBundaSayang<br />
@Institut.Ibu.ProfesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-72491871094293589562019-04-26T09:57:00.000-07:002019-04-26T09:57:12.724-07:00Berlatih Mandiri Sejak Dini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCLXyHPK8-gGAhjgzWPbbdySl77zKDi50sS31Efsix2n8CKyIt1_aHdHwnrO-Smh3JvHyZJ38ynV40DOahYzUT6IprweU4CWd5jJbcdGp-XJbFzlcrOcajqZukGL4-dfFHmJJIiV5KnDU/s1600/20190426_072941.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCLXyHPK8-gGAhjgzWPbbdySl77zKDi50sS31Efsix2n8CKyIt1_aHdHwnrO-Smh3JvHyZJ38ynV40DOahYzUT6IprweU4CWd5jJbcdGp-XJbFzlcrOcajqZukGL4-dfFHmJJIiV5KnDU/s320/20190426_072941.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Belajar melatih kemandirian anak di hari kedua masih terus diupayakan. Belum beranjak dari melatih anak makan sendiri dengan menu yang tersedia di meja makan. <br />
<br />
Proses kemandirian ini masih terus diupayakan karena terkadang anak masih tergoda untuk makan sambil nonton tv. <br />
<br />
Bukan apa-apa sih, tv itu godaan dahsyat yang membuat anak lupa menyuap makanannya ke mulut. Ia hanya akan ternganga menonton tv, tanpa menghabiskan makanan. Belum lagi jika penasaran melihat tokohnya, bisa bulak-balik maju kedepan dan kebelakang. <br />
<br />
Alhamdulillah sarapan pagi berlangsung tanpa drama. Kedua anak saya mau makan tanpa disuapi. Mereka menyantap ayam goreng dan nasi putih ditambah tumis jamur kancing. Maklum karena pagi hari, menu yang tersedia belum lengkap. Saya hanya sempat masak ayam dan jamur. Yang penting sudah ada nutrisi yang masuk ke tubuh mereka. <br />
<br />
Bismillah, semoga lancar untuk hari selanjutnya. <br />
<br />
#harikedua<br />
#Gamelevel2<br />
#Tantangan10hari<br />
#MelatihKemandirianAnak<br />
#KuliahBundaSayang<br />
@institut.ibu.profesional<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-75144986827132734312019-04-25T09:27:00.001-07:002019-04-25T09:27:48.380-07:00Melatih Kemandirian Anak <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOB1e9U7aF6jtoc1y4HLR3Ncer50xlPiXp4KYNQF4vWEv32iu0YsKYKw2A4h2ZkNtAMRvElIp5B_XIjLaprizgxqOuA1GNiE60ku23P9Sz6avuli0oUmCB2rMrI9a13TenaVwIJtNNYoc/s1600/20190425_072006.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOB1e9U7aF6jtoc1y4HLR3Ncer50xlPiXp4KYNQF4vWEv32iu0YsKYKw2A4h2ZkNtAMRvElIp5B_XIjLaprizgxqOuA1GNiE60ku23P9Sz6avuli0oUmCB2rMrI9a13TenaVwIJtNNYoc/s320/20190425_072006.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Belajar mandiri mengerjakan segala sesuatunya sendiri ternyata butuh waktu yang panjang. Walaupun dulu saya pernah mengajak anak pertama saya untuk menjadi patner dalam game level 2 ini, namun rasanya tetap saja saya belum berhasil sepenuhnya mengajak ia berusaha mandiri dengan kesadaran sendiri. <br />
<br />
Mandiri yang tanpa paksaan dari orang tuanya, dan menganggap hal tersebut menjadi kebutuhan pribadinya, butuh pembiasaan dan contoh dari orang tua. <br />
<br />
Maka dari itu, saya ingin memulai lagi proses belajar mandiri bagi anak saya yang pertama. Saya yakin, jika kakaknya sudah berhasil, maka adiknya akan mencontoh kakaknya dalam bersikap. <br />
<br />
Ada beberapa hal yang ingin saya latih, diantaranya adalah : <br />
<br />
# Mandiri ketika makan<br />
(Makan sendiri tanpa disuapi dan belajar membereskan serta mencuci piringnya sendiri)<br />
<br />
Di sekolah, sudah dibiasakan untuk makan mengambil makanan sendiri, kemudian mencuci piringnya. Saya berharap kegiatan ini juga ia kerjakan di rumah, tanpa harus disuruh lagi. <br />
<br />
#Mandiri membagi waktu<br />
<br />
Karena usianya yang semakin besar, saya ingin melatihnya untuk bisa belajar membagi waktu. <br />
Waktu adzan ia harus bersiap sholat<br />
Waktu pagi hari untuk berolah raga<br />
Waktu maghrib untuk belajar iqra, dan waktu lainnya. Saya ingin mengajarkan padanya bahwa waktu tidak boleh disia-siakan. Ia harus mengerti mana yang harus diprioritaskan atau didahulukan, mana yang bisa ditunda. <br />
<br />
Belajar membuat jadwal kegiatan sendiri, dan belajar untuk menaatinya. <br />
<br />
#Mandiri dalam membereskan mainan dan kamar tidur<br />
<br />
Sebenarnya ini pun sudah mulai dilatih sejak usianya 3 tahun. Namun, karena masih dipengaruhi oleh mood yang sering berganti-ganti, maka terkadang ia lakukan, terkadang tidak. <br />
<br />
Semoga dengan adanya jadwal kegiatan dan reward ketika ia berhasil mengerjakan tugasnya, menjadi pembelajaran untuk kebiasaan sampai ia dewasa kelak. <br />
<br />
Minggu pertama kami masih berlatih untuk makan mandiri di meja makan. <br />
<br />
Hal ini dikarenakan ketika makan kaka masih sering di depan tv dengan waktu yang lama. Belum lagi tidak fokus dan menonton tv sampai maju ke depan layar tv dengan jarak yang dekat. <br />
<br />
Kami ingin kaka berubah, bisa makan di meja makan dengan waktu yang tidak terlalu lama, agar ia tau bagaimana seharusnya membagi waktu. <br />
<br />
Alhamdulillah, pagi ini bisa terlaksana. Saya menyiapkan piring berisi nasi plus lauknya untuk kakak dan adik. Mereka makan di meja makan, menikmatinya sampai habis. <br />
<br />
Saya ingin membiasakan alur setelah makan, menyimpan piring kotor di tempat cuci piring, kemudian mencucinya.<br />
<br />
Hari ini, baru sampai pada makan sendiri di meja tanpa disuapi. Semoga saja besok ada perubahan ke arah yang lebih baik. Aamiin. <br />
<br />
#hari1<br />
#gamelevel2<br />
#Tantangan10hari<br />
#Melatihkemandirian<br />
#KuliahBundaSayang<br />
@institut.ibu.profesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-11584147585461096792019-04-17T14:36:00.001-07:002019-04-17T15:30:11.211-07:00Aliran Rasa Komunikasi Produktif dalam Keluarga<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1-dt0gBv2QhEC5KWQNlMipjxgz3MSBmjmFlJQN0A1062vYUF-QGd-remKJnlxkAzkECnDpNNiU-ZqcKNA_qjIWnXEC8fzSNWcX_CqV7Yxe673_Hc1M6rsmKz2pK9uTewI-3CgFYaSiNE/s1600/20190418_052757_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1-dt0gBv2QhEC5KWQNlMipjxgz3MSBmjmFlJQN0A1062vYUF-QGd-remKJnlxkAzkECnDpNNiU-ZqcKNA_qjIWnXEC8fzSNWcX_CqV7Yxe673_Hc1M6rsmKz2pK9uTewI-3CgFYaSiNE/s320/20190418_052757_0000.png" width="320" /></a></div>
<br />
Komunikasi Produktif<br />
<br />
Alhamdulillah tugas T10 telah selesai dikerjakan. Ada banyak hikmah yang dapat diambil setelah melaksanakan tugas tersebut. Semakin menyadari bahwa komunikasi adalah kunci kita bisa berinteraksi dengan orang lain. <br />
<br />
Cara kita bertutur kata, baik dengan pasangan maupun dengan anak, banyak perbaikan setelah menjalankan tugas ini. <br />
Materinya tepat, langsung dipraktekkan apalagi. Lebih mengena dan membekas dalam hati. <br />
<br />
Setiap kita berbuat dan ada sesuatu yang mengusik kesabaran, selalu teringat akan materi ini. Rasanya diingatkan terus menerus bagaimana seharusnya mengambil sikap. <br />
<br />
Memang benar, komunikasi yang baik didukung oleh ilmu tentang komunikasi yang mumpuni. Terasa sekali bukan hanya ucapan verbal yang membuat penerima mampu mengerti apa yang dimaksud oleh pembicara. Faktor lainnya yang berpengaruh adalah intonasi dan gestur tubuh. <br />
<br />
Kini anak sudah bisa mengerti ketika ibunya sedang marah, sedih, maupun bahagia ketika gestur tubuh sudah terlihat walaupun suara belum terucap. <br />
<br />
Semoga setelah belajar komunikasi ini, saya lebih baik dalam berkomunikasi dengan suami dan anak-anak. Kami dapat saling mengerti satu sama lain. Mengurangi, bahkan menghilangkan nada tinggi, berbicara lebih baik, dan tidak lagi menggunakan ego anak kecil ketika sedang berhadapan dengan permasalahan. Insya Allah bisa, Aamiin.<br />
<br />
#AliranrasaKomunikasiProduktif<br />
#Gamelevel1<br />
#Tantangan10hari<br />
#Kuliah Bunda Sayang<br />
#KomunikasiProduktif<br />
@institut.ibu.profesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-76719657507552550842019-04-13T08:50:00.000-07:002019-04-17T14:36:57.604-07:00Belajar Bertanggung Jawab Membereskan MainanSetiap hari, Kaka dan adik biasanya suka bermain peran. Memainkan mainannya berupa miniatur dinosaurus, boneka, tayo mini bus, dan berbagai perintilan kecil lainnya. Sayangnya, selesai bermain jarang sekali dikembalikan pada tempatnya. <br />
<br />
Mainan yang satu selesai dimainkan, ganti lagi pada mainan berikutnya. Apalagi jika sedang merangkai cerita yang membutuhkan banyak barang. Semua mainan disusun rapi, berjejer diatas meja tivi atau di tangga. Mereka seperti pemain film yang sedang menunggu gilirannya untuk naik di atas panggung. <br />
<br />
Jika keadaan seperti ini terjadi, biasanya saya diamkan terlebih dahulu. Selesai puas bermain, setelah beristirahat di kamar, mereka akan kembali menyentuh mainannya. Saat itulah saya meminta tolong untuk membantu membereskan mainan. Terutama pada sang Kaka yang sudah besar. <br />
<br />
Saya ambil keranjangnya, meminta mereka mengembalikan mainan ke tempat semula. <br />
<br />
Kebetulan saat itu, adiknya pup dan saya meminta bantuan kaka untuk membereskan mainan yang tadi berceceran di lantai, sementara saya membersihkan sang adik. <br />
<br />
Biasanya, setelah dibersihkan pupnya saya mandikan sekalian agar bersih. Selesai mandi, adik berendam lama dengan mainannya. Saat itulah saya melihat kembali ke ruangan yang penuh dengan mainan berantakan. <br />
<br />
Alhamdulillah, saat melihatnya mainan tersebut sudah rapi dan dibereskan kaka. Bahkan lantai yang kotor terkena bekas makanan adiknya, sedang disapukan oleh kaka. Saya memujinya atas prestasinya hari ini. "Terima kasih ya, Kaka sudah bantu Mama beres-beres hari ini. Mama sayang Kaka." Kami pun berpelukan. <br />
<br />
Senang sekali rasanya Kaka sudah mulai punya kesadaran sendiri terhadap kebersihan lingkungan. <br />
<br />
"Aku mau beresin mainan sebelum dede selesai mandi," jawabnya setengah berbisik. <br />
<br />
Ia ingin memberi kejutan pada Mama dan adiknya. Masya Allah, saya terharu. Semoga kejadian ini, bukan hanya kali ini saja, namun berulang terus dan Kaka bisa memberi contoh pada adiknya. <br />
Adik biasanya akan meniru apa yang sedang dilakukan kakaknya. <br />
<br />
Hikmahnya setelah memberikan pujian spesifik, kaka menjadi lebih bertanggung jawab. Hubungan bounding ibu dan anak pun menjadi lebih erat. <br />
<br />
Saya senang sekali atas perubahan sikapnya, semoga hal ini menjadi kebiasaan hingga ia tumbuh dewasa. Bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dikerjakan olehnya. <br />
<br />
#Harike10<br />
#Tantangan10hari<br />
#Gamelevel1<br />
#KomunikasiProduktif<br />
#KelasBundaSayang<br />
@institut.ibu.profesional.<br />
<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-10703464815147583812019-04-12T09:22:00.001-07:002019-04-12T09:23:13.999-07:00Menghormati Lawan Bicara dengan Mendengar SeksamaLihat, Dengar dan Hormati Lawan Bicara<br />
<br />
Alhamdulillah tantangan kali ini sudah masuk hari ke 9. Perjalanan panjang mengenai cara berkomunikasi agar bisa produktif baik itu dengan seumuran atau yang lebih tua dan yang lebih muda.<br />
<br />
Seperti biasa kami sering bercanda sambil berdiskusi saat sedang leyeh-leyeh beristirahat sambil dipijit. <br />
<br />
Momen yang tepat agar sebelum tidur family forum ini bisa terlaksana. Biasanya sambil pijit memijit, saya menanyakan apa yang terjadi di sekolah. Namun, rupanya setiap kami memanggil, Kaka seperti sedang tidak konsentrasi. Ia selalu mengulang dengan berkata, "Apa?"<br />
<br />
Mendengarnya kami menjadi semakin gemas. Bingung mengapa Ia tidak bisa menangkap apa yang diceritakan oleh kami. Padahal jarak kami bercerita cukup dekat dan apa yang dibicarakan pun simple. <br />
<br />
Akhirnya, saya mencoba mengurai pernyataan diawal dengan memberitahukan informasi secara sederhana. Teringat rumus komunikasi produktif yang harus menyampaikan informasi secara sederhana. <br />
<br />
Perlahan, informasi yang saya beritahukan diserap. Kaka mulai dapat mengulang apa yang saya katakan. Kami sengaja menyuruhnya mengulang kembali agar ia ingat. <br />
<br />
Disamping itu, kami menasehatinya dengan cara menggunakan contoh. memberinya contoh diawal, menceritakan pengalaman masa lalu, agar ia memperbaiki diri dan bersikap lebih baik saat lawan bicara. <br />
<br />
Alhamdulillah setelah ditanya ulang, Kaka bisa menjawab pertanyaan kami. Kini lebih baik dalam mendengarkan lawan bicara.<br />
<br />
#Harike9<br />
#Tantangan10hari<br />
#Gamelevel1<br />
#KuliahBundasayang<br />
#KomunikasiProduktif<br />
@institut.ibu.profesional<br />
<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-86358448333913623782019-04-11T09:56:00.002-07:002019-04-11T10:03:16.582-07:00Dengarkan Seksama Penjelasan Lawan BicaraBelajar Mendengar Penjelasan Orang Tua<br />
<br />
Cuaca di Bandung hari ini panas sekali. Rasanya ingin segera masuk ke dalam dinginnya air kolam renang. <br />
<br />
"Gerahnya", kata Papa. <br />
<br />
"Dede mau renang?" Tanya Papa pada Zafran. <br />
<br />
Kaka yang mendengar kata renang, langsung saja sumringah. Ia ingin juga ikut nyemplung ke dalam kolam supaya badannya terasa segar. <br />
<br />
"Aku juga mau renang," Kaka setengah merengek pada Papanya. <br />
<br />
Papa langsung menanggapi dan bilang, "Kata dokter Kaka belum boleh renang. Kaka masih harus istirahat, sedangkan dede tak apa renang." <br />
<br />
Seketika Kaka langsung berurai air mata. <br />
<br />
"Kenapa aku ga boleh renang?" Ia berusaha mencari penjelasan. <br />
<br />
Papa yang sudah menjelaskan diawal merasa gemas. Namun, tetap saja kaka tak terima. Ia merasa kalau ia dibedakan dengan adiknya. <br />
<br />
Saya juga ikut memberi penjelasan karena gemas melihat Kaka yang menangis.<br />
<br />
"Ka, kaka belum boleh renang karena kata dokter telinga kaka sakit. Harus istirahat dulu dua minggu sayang." <br />
<br />
Rupanya Kaka salah paham, ia harus diajak duduk berdampingan. Menerapkan kaidah 7%-38%-55% dalam komunikasi produktif agar semakin yakin kalau informasi yang ingin kita berikan diterima dengan baik. <br />
<br />
Perlahan, saya menjelaskan padanya, mengulang kembali penjelasan diatas dengan intonasi yang merendah serta gestur tubuh yang meyakinkannya. <br />
<br />
Akhirnya ia sadar kalau penerimaannya salah. Kaka meminta ijin untuk menemani adiknya main, hanya sekedar basah-basahan namun bukan berenang. <br />
<br />
Alhamdulillah, kini kami pun mulai terbiasa menggunakan kaidah 7% suara, 38% intonasi dan 55% gerakan tubuh. <br />
<br />
Ternyata anak-anak pun mulai mengerti kalau melihat Mamanya melotot, tersenyum, atau sedang jahil bercanda. <br />
Semakin terbiasa dengan kaidah ini, Kaka pun mendengar tanpa harus mengeluarkan urat lagi jika dipanggil.<br />
<br />
Belum sepenuhnya sih, tapi kami masih tetap berusaha belajar memperbaiki diri setiap harinya. Semoga kedepannya lebih baik lagi.<br />
<br />
#harike8<br />
#Tantangan10hari<br />
#Gamelevel1<br />
#KelasBundaSayang<br />
#KomunikasiProduktif<br />
@institut.ibu.profesional<br />
<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-57364188806465733152019-04-10T22:01:00.000-07:002019-04-10T22:06:04.540-07:00Ayo Belajar Ungkapkan PerasaanmuProses Belajar Komunikasi Produktif keluarga Shalia<br />
<br />
Sore itu sepulang sekolah Nafeeza segera masuk ke dalam rumah. Ia disambut oleh kami bertiga dengan wajah sumringah. Namun, tiba-tiba saja raut wajahnya berubah saat ayahnya memberi tahu, bahwa kami bertiga (saya, ayahnya, dan adiknya) baru saja pulang dari pantai.<br />
<br />
Ia langsung saja berkomentar, "Aku iri, Papa!" Sambil berusaha menahan jatuhnya air mata.<br />
<br />
Hmm... ternyata reaksinya sesuai dugaan kami. Ia masih belum bisa menahan dan bereaksi sewajarnya untuk mencari tahu kebenaran berita yang disampaikan oleh orang lain. <br />
<br />
Papanya yang melihat anaknya menangis langsung memeluk anaknya. Ia gemas sekaligus sedih melihat anaknya yang masih saja bisa dibohongi orang lain tanpa mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya. <br />
<br />
"Masa baru dibilangin gitu aja langsung nangis!" Ujar Papanya. <br />
<br />
"Aku iri Papa," Kaka membalas ucapan Papanya dengan nada kesal. <br />
<br />
Akhirnya Papa menjelaskan sambil menyuruhnya duduk berhadapan. Berusaha sejajar, saling melihat dan nada yang ramah. <br />
<br />
"Kaka, kalau dapet informasi apa-apa itu dicerna dulu. Dicek dulu kebenarannya. Jangan langsung nangis atau marah." Papa berusaha menjelaskan panjang lebar. <br />
<br />
"Coba dipikir dulu, apa bener Papa sama Mama pergi ke Pantai. Berapa lama dalam perjalanan, sedangkan tadi pagi masih ketemu dirumah. Masa jam 3 sore udah balik lagi?" Papa mulai menguraikan masalah menjadi solusi. <br />
<br />
"Pantai itu jauh,Ka. Minimal pulang pergi aja harus 12 jam." Tambah Papa. <br />
<br />
Kini Kaka berhenti menangis. Mulai berpikir dan mencerna apa yang sudah diberitahu oleh ayahnya. Ia merasa apa yang diperbuatnya itu salah.<br />
<br />
"Mama tadi habis makan enak loh, Ka. Makan udon. Kaka kehabisan deh, ga kebagian. Abis Kaka telat datengnya!" Timpal saya menambahkan. <br />
<br />
Saya ingin mengecek sejauh mana ia memahami apa yang dijelaskan oleh Papanya barusan.<br />
<br />
Kaka yang baru saja dibriefing oleh Papanya, merasa ucapan saya tak serius. <br />
<br />
"Emangnya beli Udon berapa, dimana? Masa Kaka ga disisain!" Ia langsung memberondong saya dengan berbagai pertanyaan tanda menyelidiki. <br />
<br />
Langsung saja Ia memeriksa meja dapur dan mencari siapa tau ada makanan enak yang bisa dimakan. Ia tak percaya apa yang saya katakan. <br />
<br />
"Nah, ini ada udon punya siapa?" Ia menemukan 1 bungkus udon lengkap dengan udang tempura. <br />
<br />
"Buat Kaka lah, masa Mama ga inget sama anaknya." Hehehe... saya menjawab dengan bercanda. <br />
<br />
Alhamdulillah, ia sudah bisa mengerti apa yang dijelaskan oleh Papanya. Kini ia sudah bisa belajar mengungkapkan perasaan dan mencari tahu kebenaran dari pernyataan orang lain. <br />
<br />
Ia harus mau menyelidiki apa benar yang diucapkan orang itu dan menanggapinya dengan kepala dingin. Bukan dengan menangis. <br />
<br />
Hikmahnya setelah kita berkomunikasi dengan baik, memakai kontak mata, duduk sejajar, dan bicara satu level dengan anak, maka ia akan mendengar lebih seksama dan memahami apa yang kita jelaskan.<br />
<br />
Kami merubah cara berkomunikasi dengan anak. Lebih tenang, berusaha lebih paham, dan menyampaikan penjelasan sederhana dengan nada sejajar dengan anak. Insya Allah perlahan banyak yang telah diperbaiki.<br />
<br />
Mari berubah ke arah yang lebih baik, yuk. Semangat Kaka!<br />
<br />
#Harike7<br />
#Tantangan10hari<br />
#Gamelevel1<br />
#KelasBundaSayang<br />
#KomunikasiProduktif<br />
@institut.ibu.profesional<br />
<br />
<br />
<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-24522799885968301732019-04-10T21:18:00.001-07:002019-04-10T21:18:06.172-07:00Tugas Apresiasi Tulisan<br />
Tugas kali ini untuk mengapresiasi tulisan rekan di kelas bunda sayang. <br />
<br />
Saya memilih cerita dari Mba Ria yang dapat dilihat <a href="https://riandryhometeam.wordpress.com/2019/03/31/game-level-1-day-4-udah-maen-hapenya-simpen-aja/">disini</a>. <br />
<br />
Saya menyukai caranya bercerita. Selalu saja ada kejadian menarik dari kegiatannya bersama anak-anak. <br />
<br />
Selain itu, bahasannya jelas dan ada hikmah di dalamnya. Bisa menjadi refleksi diri dalam membersamai anak. <br />
<br />
Sebagai ibu, tentunya saya butuh banyak referensi dan berbagi pengalaman dengan ibu pembelajar lainnya mengenai proses membersamai anak-anak. Hal ini dapat menginspirasi saya untuk kedepannya bagaimana bersikap dan memahami kebutuhan anak tanpa harus adu otot. <br />
<br />
Biasanya dengan berbagi pengalaman, apalagi jika pernah dalam posisi yang sama, maka kita akan merasa lebih lega. Disamping itu pengalaman kita dapat bermanfaat untuk orang lain. <br />
<br />
Semoga kedepannya, kami para ibu dapat berbuat lebih baik lagi dalam membersamai tumbuh kembang anak. Menggunakan cara komunikasi yang produktif, sehingga anak tak lagi merasa segan atau canggung dalam berhubungan dengan orang tuanya. Aamiin. <br />
<br />
#Tugasapresiasi <br />
#KelasBundaSayang<br />
@institut.ibu.profesional<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-41200408992184435292019-04-10T05:12:00.000-07:002019-04-10T05:53:06.129-07:00Mendadak Liburan dengan Anak Tanpa Mainan? Enjoy Aja Lagi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix_bwJrufMQnz6xCUimNB9tyY8aUSiZDp_P9YKF1cBZ5ZeG-MWLudAOvr3_RBjWTOe-Sg3zmeQpjbnPasVR9rn766adRZybs_HPyseSGDepPu3uAPFVLelqwBQqCXaB1z1pb_NDRikizk/s1600/20190410_181541_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="800" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix_bwJrufMQnz6xCUimNB9tyY8aUSiZDp_P9YKF1cBZ5ZeG-MWLudAOvr3_RBjWTOe-Sg3zmeQpjbnPasVR9rn766adRZybs_HPyseSGDepPu3uAPFVLelqwBQqCXaB1z1pb_NDRikizk/s320/20190410_181541_0000.png" width="320" /></a></div>
<br />
Halo Mama, apa kabar? <br />
<br />
Kali ini saya mau berbagi pengalaman ketika tiba-tiba suami mengajak liburan bersama anak-anak. <br />
<br />
Rencana yang tiba-tiba pastinya membuat kami senang sekali. Bagaimana tidak, biasanya liburan harus menanti suami cuti dan pas dengan jadwal libur anak sekolah. <br />
<br />
Walaupun perginya hanya sekedar beberapa hari, namun karena mendadak ada saja beberapa item yang tertinggal. Mulai dari mainan kesukaan, sikat gigi, atau barang perintilan lainnya. <br />
<br />
Jika tempat liburan di kota, kami bisa membeli barang yang kami butuhkan secara dadakan. Namun, kalau harus membeli mainan mahal di tempat wisata, rasanya sayang ya. Mengingat di rumah banyak mainan yang masih bisa digunakan. Kalau harus beli lagi, kan jadi pemborosan. Hehehe... Emak irit mode on.<br />
<br />
Nah, ada beberapa tips yang dapat dilakukan jika mainan yang disukai anak-anak tertinggal. Hal ini bisa menjawab kegundahan kita sebagai emak-emak jika anak rewel ditengah liburan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah : <br />
<br />
# Bermain Peran<br />
<br />
Anak saya senang sekali jika diajak bermain peran. Kita bisa menggunakan barang yang ada di sekitar. Entah itu sisir, minyak kayu putih, bedak, dll. Anak akan semakin kreatif membuat cerita sendiri, menambah kosakatanya. Biasanya mereka tak mau jika Mamanya ikut main, menganggu katanya. Alhamdulillah, bisa me time😁<br />
<br />
# Bermain Menumpuk Benda<br />
<br />
Barang yang dibawa untuk liburan tentunya terbatas. Tidak semua mainan anak bisa dibawa. Nah, untuk menyiasatinya, kita bisa menggunakan barang berupa kosmetik yang dibawa, untuk ditumpuk. Kalau anak saya bilangnya main gedung-gedungan. Kadang dia asyik sendiri menyusun barang hingga menjadi gedung yang tinggi. <br />
<br />
#Bercerita dan Mendongeng<br />
<br />
Bingung tak ada yang dapat dilakukan, biasanya saya membawa anak-anak ke kasur. Untel-untelan sambil bercerita. Mereka akan merespon apa yang saya ceritakan. Menambahkan ceritanya sesuai ide masing-masing. Makin asyik lagi jika mendengar suara aneh yang ditimbulkan saat mendongeng, disertai gerakan gestur tubuh kita yang menarik untuk mereka.<br />
Kadang mereka tertawa, kadang terlihat ketakutan, atau terharu. Seru deh pokoknya.<br />
<br />
# Bermain Petak Umpet<br />
<br />
Ini permainan ampuh yang dapat dilakukan untuk melupakan waktu dikala bosan. Mereka senang bersembunyi mencari tempat yang aman. Lucunya, karena kedua anak saya masih kecil, mereka malah menampakkan diri setelah saya selesai menghitung. Padahal seharusnya tetap bersembunyi, hehehe...<br />
Namanya juga anak-anak ya. Sudah diberi tahu aturan main, tetap saja datang dan mencari mamanya. Mungkin mereka takut bersembunyi di tempat gelap. <br />
<br />
# Berjalan-jalan Melihat Pemandangan<br />
<br />
Kala anak sedang rewel di tempat wisata, biasanya ia akan diam saat diajak berjalan-jalan. Semakin senang jika menemukan jajanan khas yang jarang ditemui. Es krim misalnya, jika cuaca sedang panas, pastinya menjadi pelepas dahaga yang menyenangkan.<br />
<br />
#Bermain Tebak-tebakan<br />
<br />
Kita bisa menciptakan ide kreatif bermain tebak suara, tebak lagu, atau pertanyaan lucu yang membuat anak harus menebak apa jawaban yang benar. Kami sering saling berpandangan karena kesulitan mencari jawaban. Eh, taunya jawabannya nyeleneh diluar dugaan kami. Walau begitu, tetap asyik loh, Mams.<br />
<br />
Permainan ini cukup efektif membuat anak kembali ceria dan tidak <i><a href="https://www.kopermini.id/2019/04/8-tips-agar-anak-tak-cranky-saat-liburan.html">cranky</a></i> serta dapat menghabiskan waktunya bermain bersama.<br />
<br />
Nah, semoga tips diatas bisa membantu ya, Ma. Saya biasanya mencoba tips diatas ketika anak-anak rewel. Alhamdulillah berhasil, dan anak-anak tetap <i>enjoy</i> menikmati liburan.<br />
<br />
Selamat mencoba Mama, semoga berhasil ya. Salam sayang saya untuk si kecil.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
#LiburanbersamaAnak<br />
#FamilyTime<br />
<br />
<br />
<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com25tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-52416469594820406142019-04-06T09:53:00.003-07:002019-04-09T08:34:41.930-07:00Mengapa Anak Perlu Belajar Bicara Mengungkapkan Pendapatnya?Mengapa Anak Perlu Belajar Bicara ?<br />
<br />
Halo Mams, apa kabar ?<br />
<br />
Masih belum bosen kan baca postingan mengenai komunikasi?<br />
<br />
Ternyata komunikasi adalah bab pertama yang menjadi pembuka untuk keberhasilan belajar di tahap selanjutnya. Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan bekal kita dapat berhubungan dengan orang lain. Bagaimana orang lain bisa paham apa yang kita maksud, begitu pula sebaliknya kita paham apa yang dimaksud oleh orang lain. <br />
<br />
Nah, komunikasi yang akan saya bahas kali ini mengenai komunikasi dengan anak. <br />
<br />
Pernahkah Mama merasa kebingungan saat anak tiba-tiba pulang ke rumah sambil menangis?<br />
<br />
Saat Mama menanyakan apa yang terjadi, ia hanya diam saja tanpa mau bicara. Di lain kasus ada pula anak yang hanya terdiam ketika mainannya direbut oleh orang lain, atau hanya melamun saat disuruh melakukan sesuatu. <br />
<br />
Ternyata hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kesalahan dalam berkomunikasi antara anak dan orang tua. Saat ditelusuri ada kesalahan saat kita menyampaikan apa yang kita maksud kepada anak kita. <br />
<br />
Anak adalah peniru ulung. Mungkin mereka hanya dapat mencontoh apa yang telah kita perbuat tanpa kita sadari. Mereka terkadang tak dapat mengungkapkan apa yang mereka rasakan, tapi lebih cepat meniru apa yang kita perbuat.<br />
<br />
Oleh karena itu, hal yang paling mendasar kami perbaiki adalah berkomunikasi. Pola yang dulu kami anggap benar, ternyata ada metode yang perlu diperbaiki. <br />
<br />
Salah satunya saat menanyai anak sepulang sekolah. Biasanya pertanyaan saya standar hanya menanyakan, "di sekolah ngapain aja tadi?" "Belajar apa?"<br />
Mungkin ini pertanyaan biasa, namun membuat anak bosan. Lain halnya jika kita menunjukkan <b>empati terlebih dahulu</b>, lalu menanyakan hal apa yang membuatnya demikian. <br />
<br />
Misalnya saja, "Kamu kelihatan sedih hari ini. Pasti lelah sekali ya di sekolah. Apa yang membuatmu lelah?" Biasanya dengan dipancing beberapa kalimat, ia tanpa sadar akan menceritakan apa yang dialaminya, dan membuatnya senang, sedih, atau bahagia.<br />
<h3>
<b>Mengapa Anak Perlu Belajar Mengungkapkan Pendapatnya?</b></h3>
<div>
<b>Hal ini dikarenakan agar anak bisa lepas mengungkapkan ekspresinya tanpa ada beban yang tersimpan dalam hati. </b>Jika beban atau pendapatnya hanya tersimpan dalam hati, maka akan jadi masalah di kemudian hari, tinggal menunggu bom waktu saja. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Selain itu, belajar mengungkakan pendapat menjadikan anak tau bersikap. Mana hal penting, mana yang tidak penting. Ia bisa memberitahukan kepada orang disekitarnya apa pendapatnya, bagaimana reaksinya, dll. </div>
<br />
<br />
Saya masih belajar juga dalam membiasakan diri berkomunikasi dengan anak menggunakan kalimat produktif. Semoga dengan adanya perkuliahan ini, diri ini senantiasa bisa mengerem emosi dan lebih baik lagi dalam berkomunikasi. Saya berharap bisa menjadi sahabat terbaik dari anak-anak saya, sehingga mereka terbuka mau mengungkapkan pendapatnya dengan cara yang baik, Aamiin. <br />
<br />
#harike6<br />
#gamelevel1<br />
#Tantangan10hari<br />
#komunikasiproduktif<br />
#kuliahbundasayang<br />
@institut.ibu.profesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-47894995442180913662019-04-06T01:43:00.001-07:002019-04-06T01:43:47.317-07:00Berlatih Bicara dan Mengeluarkan Pendapat<br />
Pagi ini suami saya masih mendapat cuti dari kantor. Hari jumat, sabtu, minggu, cukuplah 3 hari untuk pergi refreshing berjalan-jalan. <br />
<br />
Sebetulnya kami berencana pergi ke luar kota dan menghabiskan liburan bersama. Namun, kakak tak setuju karena ia masih harus sekolah. <br />
<br />
Awalnya kami mencoba menanyakan kembali. Meyakinkan apakah kaka benar-benar tak mau ikut liburan? Ternyata, ia sudah punya pilihan. Ia tak mau bolos sekolah lagi karena sudah dua pekan setiap hari jumat ia tak sekolah. <br />
<br />
Ia tak mau melewatkan kesempatan meminjam buku dari sekolahnya. Setiap hari jumat ia boleh meminjam buku, yang kemudian akan diresume gambarnya dalam buku tugas. <br />
<br />
Kali ini, kaka sudah bisa mengeluarkan pendapatnya dan memberitahukan keinginannya. Kami tak dapat memaksakan kehendak. Akhirnya, rencana liburan pun ditunda sampai besok. <br />
<br />
Alhamdulillah, kali ini kaka bisa belajar bicara mengungkapkan pendapatnya. Tidak lagi menangis jika ada hal yang tak sesuai dengan keinginannya. <br />
<br />
Semoga kedepannya, kaka bisa lebih baik dalam berkomunikasi, baik pada teman seumuran, yang lebih tua, atau yang lebih muda. Aamiin. <br />
<br />
#harike5<br />
#Tantangan10hari<br />
#Gamelevel1<br />
#KomunikasiProduktif<br />
#KuliahBundaSayang<br />
@institut.ibu.profesionalLia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1672401576676124860.post-3957636427876511332019-04-04T10:01:00.003-07:002019-04-05T01:35:36.895-07:00Ajak Anak Belajar Bicara<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4soYDByj3rbix1tMC7W5MG_y9jsNgEkjcxy3Lu2EMhiGhs8mOmg_DMNR6LZqgOq2cqaVcYRX5mlItb7OJVsH2sFzHIGLnNuftdfSSIo1Tv6jtNsPzm0SohofHdIKb9FQU_F6dmMEtYjQ/s1600/20190405_152831_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1102" data-original-width="735" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4soYDByj3rbix1tMC7W5MG_y9jsNgEkjcxy3Lu2EMhiGhs8mOmg_DMNR6LZqgOq2cqaVcYRX5mlItb7OJVsH2sFzHIGLnNuftdfSSIo1Tv6jtNsPzm0SohofHdIKb9FQU_F6dmMEtYjQ/s320/20190405_152831_0000.png" width="213" /></a></div>
<br />
Salah satu pr kita sebagai orang tua adalah mengajarkan pada anak cara berkomunikasi yang benar. Anak harus bisa mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya dengan baik, tanpa marah-marah.<br />
<br />
Seolah gampang ya? Anak sudah bisa bicara dengan jelas, ya tinggal suruh ngomong aja! Usianya kan bukan balita lagi. <br />
<br />
Hmm... andai saja bisa seperti itu. <br />
Nyatanya tidak. Walaupun sudah besar, namun tetap perlu dibekali dengan ilmu. <br />
Mereka harus tau bagaimana cara berbicara dengan orang yang seumur, lebih muda, dan lebih tua, dalam mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya. <br />
<br />
Ada adab yang harus mereka ketahui, agar berkomunikasi sopan dan santun.<br />
<br />
Sebenarnya untuk apa belajar bicara?<br />
<br />
Anak perlu belajar mengungkapkan apa yang ia inginkan. Bahasa adalah alat penyambung yang dapat memberitahukan apa yang ada dalam pikiran kepada orang lain. <br />
<br />
Jika anak sudah mampu bicara mengungkapkan pikiran dan pendapatnya, maka tak kan ada lagi unek-unek yang tersimpan. Membuat mereka jera untuk tidak berkata jujur pada orang tuanya. <br />
<br />
Kedekatan anak dan orang tua semakin terjalin saat komunikasi berjalan dengan baik. Anak menganggap orangtua adalah sahabat yang terbaik untuk bicara. Sehingga jika terjadi apa-apa di luar sana, anak bisa mengatakan tanpa takut. <br />
<br />
Kami sedang belajar menerapkan hal ini pada Kaka. Kami ingin ia bisa bicara mengeluarkan isi hatinya, saat ada keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya. <br />
<br />
Selama ini ia sering menangis jika diajak bercanda oleh kami atau temannya. Mungkin perasaannya yang sensitif dan bingung belum bisa bersikap apapun, refleks membuat ia langsung menangis. <br />
<br />
Sebetulnya hal ini sudah sering diingatkan oleh kami. Menangis setiap ada masalah bukanlah hal yang baik. Untuk itulah kami melatihnya untuk mau berbicara jika ada hal yang membuat hatinya tidak enak. Karena jika dipendam, tidak baik untuknya. <br />
<br />
Ada beberapa cara yang kami lakukan untuk mengajak anak berbicara diantaranya : <br />
<br />
- Jika anak menangis, peluk ia dan ajak untuk meredakan emosinya terlebih dahulu. <br />
<br />
- Tanyakan apa yang membuatnya tidak enak hati, bukan dengan cara menginterogasinya. <br />
<br />
- Ungkapkan empati terlebih dahulu sebelum bertanya panjang lebar<br />
<br />
- Berikan refleksi pengalaman sebagai contoh <br />
<br />
Misalnya : dulu Mama saat seusia kamu, mama... <br />
<br />
- Fokus pada solusi permasalahan, bukan terus mengulang kesalahan<br />
<br />
Nah yang ini saya masih terus belajar, karena terkadang saya selalu mengungkit kesalahannya, kamu sih gini.. kamu sih gitu, padahal seharuanya langsung fokus pada solusi. <br />
<br />
Setelah dicoba beberapa kali, akhirnya ada perubahan sedikit demi sedikit. Ia mulai bisa diajak bicara walaupun hatinya sedang kesal. <br />
<br />
Ia mulai mengungkapkan alasan4 atas sikapnya. Perlahan kami terus melatihnya untuk bicara setiap ada unek-unek di hatinya. Kini ia mulai bisa diajak bicara dan mencari solusi atas permasalahan yang ada. <br />
<br />
Semoga kedepannya, ia lebih baik lagi dalam berkomunikasi. Kami pun bisa mengerti dan paham apa yang ia maksud. <br />
<br />
#harike4<br />
#gamelevel1<br />
#Tantangan10hari<br />
#KomunikasiProduktif<br />
#KuliahBundaSayang<br />
@institut.ibu.profesional<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Lia Nurlatifahhttp://www.blogger.com/profile/08816334917397183181noreply@blogger.com0