Menemukan Cara untuk Belajar
Minggu kelima tugas matrikulasi ini semakin membuat saya fokus dalam
target dan ilmu spesifik yang ingin dipelajari. Berangkat dari keinginan untuk
menjadi pribadi yang lebih baik sebagai Ibu pembelajar, tugas kali ini semakin
menuntun untuk lebih spesifik lagi menentukan langkah apa yang akan diambil.
Manusia ditugaskan Allah salah satunya untuk mencari ilmu agar menjadi
pribadi yang berakal dan beramal shaleh, namun ada yang unik dalam tugas kali
ini. Cara untuk menuntut ilmu yang akan kita rencanakan dan kita pelajari
berbeda dari kebiasaan orang sebelumnya. Kita harus mencari tahu dan belajar
lebih dalam terutama dalam hal pembelajaran untuk anak kita.
Banyak pemahaman ilmu baru yang harus saya pelajari. Ibu yang akan menemani
anak dalam proses belajarnya ternyata harus bisa menemukan bakat unik dalam diri
masing-masing anak. Kita belajar untuk berbeda dari periode sejarah
pembelajaran sebelumnya. Dahulu, ketika masa Saya belajar Saya hanya dituntut
untuk menghapal. Banyak pelajaran yang sekedar hanya masuk dalam ingatan tapi
ketika waktu berlalu, ingatan akan hal tersebut semakin pupus tergerus. Selain itu,
benar kata Bu Septi, Saya hanya diajarkan bagaimana caranya menjawab dan bisa
menjawab, bukan untuk bertanya dan semakin memperluas ide dan wawasan.
Keingintahuan akan hal baru kurang dieksplore
. Sudah bisa menjawab dan pulang lebih dulu dari teman-teman lainnya saja,
rasanya cukup membanggakan.
Pelajaran dimasa lalu dan penjelasan dari Ibu Septi semakin meyakinkan Saya,
bahwa Saya harus bisa merubah mindset
lama menjadi pemikiran baru yang lebih baik. Kali Ini sebagai Ibu Saya ingin
mencoba menerapkan pola baru dalam belajar.
Sejak awal Saya berusaha menanamkan pada Anak-anak Saya bahwa Iman
adalah pondasi utama dalam meraih masa depan. Setelah Iman tertanam, akhlak,
adab dan Ilmu menyusul akan dipelajari selanjutnya.
Langkah selanjutnya, saya membuat rencana harian pendidikan anak.
Setelah bergabung dengan beberapa komunitas, dan melihat sharing hasilnya rencana ini cukup efektif.
Ada beberapa poin yang dipelajari setiap minggunya, misalkan :
Bahasa, ilmu pengetahuan, matematika, sains, memasak, olahraga, dan
agama.
Saya masih dalam tahapan mengamati dan melihat dimana ketertarikan
masing-masing anak. Terutama anak saya yang pertama. Saya mengikuti dan
berusaha mengakomodir keingintahuannya dengan menyediakan berbagai sarana yang
dibutuhkan. Misalnya ketika dia ingin tahu mengenai planet-planet dan ruang
angkasa. Selain dari buku, kami mengunjungi Museum Geologi mencari video yang
berhubungan dengan planet, dan bercerita. Dia terlihat lebih tertarik dengan
metode ini,dibandingkan kita menjejalinya dengan berbagai kewajiban belajar
seperti disekolah.
Saya biasanya menanyakan, apa yang sedang ingin Ia pelajari sekarang dan
kemudian Kami berusaha mengatur jadwalnya bersama-sama. Tahapan ini membuatnya
menyeleksi bagian mana yang Ia ingin tahu lebih dulu, sehingga belajar baginya
menjadi menyenangkan. Biasanya anak saya juga meminta dibacakan mengenai buku
yang ingin dia pelajari lebih dalam. Semoga suatu saat akan semakin terlihat
bakat dan kemampuannya dimana, karena sejauh pengamatan Saya sekarang dia
sedang senang bercerita atau menceritakan kembali hal apa yang membuatnya
tertarik.
Selain rencana belajar, Ia juga senang jika diapresiasi. Setelah
berkarya, misalnya mewarnai gambar tertentu, biasanya dia akan menunjukkan
hasilnya kepada Saya atau Ayahnya dan akan senang sekali jika mendapat pujian
atau bintang sebagai penghargaan.
Sejauh ini kami masih mengamati bakatnya, semoga kedepannya akan lebih
tergali lagi dan kami bisa menjadi orang tua yang amanah. Aamiin..