Saturday, November 19, 2016

Belajar Bagaimana Cara untuk Belajar

Tugas NHW #5

Menemukan Cara untuk Belajar 



Minggu kelima tugas matrikulasi ini semakin membuat saya fokus dalam target dan ilmu spesifik yang ingin dipelajari. Berangkat dari keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik sebagai Ibu pembelajar, tugas kali ini semakin menuntun untuk lebih spesifik lagi menentukan langkah apa yang akan diambil.  

Manusia ditugaskan Allah salah satunya untuk mencari ilmu agar menjadi pribadi yang berakal dan beramal shaleh, namun ada yang unik dalam tugas kali ini. Cara untuk menuntut ilmu yang akan kita rencanakan dan kita pelajari berbeda dari kebiasaan orang sebelumnya. Kita harus mencari tahu dan belajar lebih dalam terutama dalam hal pembelajaran untuk anak kita. 

Banyak pemahaman ilmu baru yang harus saya pelajari. Ibu yang akan menemani anak dalam proses belajarnya ternyata harus bisa menemukan bakat unik dalam diri masing-masing anak. Kita belajar untuk berbeda dari periode sejarah pembelajaran sebelumnya. Dahulu, ketika masa Saya belajar Saya hanya dituntut untuk menghapal. Banyak pelajaran yang sekedar hanya masuk dalam ingatan tapi ketika waktu berlalu, ingatan akan hal tersebut semakin pupus tergerus. Selain itu, benar kata Bu Septi, Saya hanya diajarkan bagaimana caranya menjawab dan bisa menjawab, bukan untuk bertanya dan semakin memperluas ide dan wawasan. Keingintahuan akan hal baru kurang dieksplore . Sudah bisa menjawab dan pulang lebih dulu dari teman-teman lainnya saja, rasanya cukup membanggakan. 

Pelajaran dimasa lalu dan penjelasan dari Ibu Septi semakin meyakinkan Saya, bahwa Saya harus bisa merubah mindset lama menjadi pemikiran baru yang lebih baik. Kali Ini sebagai Ibu Saya ingin mencoba menerapkan pola baru dalam belajar. 

Sejak awal Saya berusaha menanamkan pada Anak-anak Saya bahwa Iman adalah pondasi utama dalam meraih masa depan. Setelah Iman tertanam, akhlak, adab dan Ilmu menyusul akan dipelajari selanjutnya.
Langkah selanjutnya, saya membuat rencana harian pendidikan anak. Setelah bergabung dengan beberapa komunitas, dan melihat sharing hasilnya rencana ini cukup efektif. 

Ada beberapa poin yang dipelajari setiap minggunya, misalkan :
Bahasa, ilmu pengetahuan, matematika, sains, memasak, olahraga, dan agama.  
Saya masih dalam tahapan mengamati dan melihat dimana ketertarikan masing-masing anak. Terutama anak saya yang pertama. Saya mengikuti dan berusaha mengakomodir keingintahuannya dengan menyediakan berbagai sarana yang dibutuhkan. Misalnya ketika dia ingin tahu mengenai planet-planet dan ruang angkasa. Selain dari buku, kami mengunjungi Museum Geologi mencari video yang berhubungan dengan planet, dan bercerita. Dia terlihat lebih tertarik dengan metode ini,dibandingkan kita menjejalinya dengan berbagai kewajiban belajar seperti disekolah. 

Saya biasanya menanyakan, apa yang sedang ingin Ia pelajari sekarang dan kemudian Kami berusaha mengatur jadwalnya bersama-sama. Tahapan ini membuatnya menyeleksi bagian mana yang Ia ingin tahu lebih dulu, sehingga belajar baginya menjadi menyenangkan. Biasanya anak saya juga meminta dibacakan mengenai buku yang ingin dia pelajari lebih dalam. Semoga suatu saat akan semakin terlihat bakat dan kemampuannya dimana, karena sejauh pengamatan Saya sekarang dia sedang senang bercerita atau menceritakan kembali hal apa yang membuatnya tertarik.

Selain rencana belajar, Ia juga senang jika diapresiasi. Setelah berkarya, misalnya mewarnai gambar tertentu, biasanya dia akan menunjukkan hasilnya kepada Saya atau Ayahnya dan akan senang sekali jika mendapat pujian atau bintang sebagai penghargaan.
Sejauh ini kami masih mengamati bakatnya, semoga kedepannya akan lebih tergali lagi dan kami bisa menjadi orang tua yang amanah. Aamiin..  
            

 


Sunday, November 13, 2016

Memaknai Arti Kehidupan # NHW 4



#NHW 4 Matrikulasi Ibu Profesional
















Minggu keempat matrikulasi kali ini saya dan  teman-teman mendapat tugas yang lebih berat lagi.
Semangat memahami dan mulai melakukan semua tugas yang ditetapkan Allah untuk kami semakin diuji dan terlihat disini. Kami ditugaskan untuk mereview semua  tugas yang sebelumnya telah dikerjakan dan merenung dalam-dalam, apakah semua itu sudah terlaksana? Apakah Kami benar-benar menikmati peran kami, dan ilmu apa sajakah yang diperlukan untuk mendukungnya?
Mari kita review satu per satu. 

a.       NHW #1
Saya Insya Allah menetapkan jurusan parenting sebagai jurusan utama yang ingin saya pelajari dalam tugas pertama. Namun, ada keahlian lain yang saya rasa perlu dalam mendukung ilmu parenting ini, yaitu keahlian menulis. Insya Allah saya ingin menuliskan semua perjalanan hidup saya dan mereviewnya kembali suatu saat nanti. Saya yakin dengan adanya dokumentasi dalam penulisan semua tahapan kehidupan akan lebih meringankan tugas saya kedepannya. Aamiin.

b.      NHW #2
Cek list indikator harian yang dibuat dalam NHW #2 ternyata dalam pelaksanaannya tidak semudah yang dikira. Ada beberapa hal yang belum terlasana, misalnya : pembuatan lesson plan mingguan anak, shalat tahajud, dan olahraga. Kedepannya akan ada penyesuaian yang saya lakukan bertahap, sehingga meskipun hanya sekali namun apabila rutin dilakukanakan berdampak positif bagi rutinitas harian dan pendisiplinan diri. 

c.       NHW #3
Ini adalah tugas yang membutuhkan perenungan mendalam, saya sampai detik ini masih mencari  dan memahami  tugas yang diamanahkan Allah. Maksud Allah menciptakan hamba-Nya di Bumi tentulah memiliki tujuan spesifik. Perenungan dan pencarian melalui diskusi yang dilakukan membuat saya semakin yakin jika Allah memberikan saya tugas untuk bisa membimbing anak-anak dan menemani mereka dalam kesehariannya dengan optimal, agar perkembangannya dapat tercapai dengan baik dan mereka menjadi anak yang shaleh –shaleha. Aamiin..     
Tentunya perlu didukung oleh ilmu terkait pencapaian yang optimal tersebut , diantaranya :

  • Bunda Sayang  : ilmu yang terkait dengan pendidikan anak dan pemenuhan hak anak dalam keluarga. ( komunikasi dengan anak, gizi, psikologi)
  • Bunda cekatan : ilmu yang terkait dengan manajemen keluarga. ( keuangan, home team suami istri, agama)
  • Bunda Produktif : ilmu yang terkait dengan kecakapan diri menjadi pribadi yang produktif, sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.Dalam hal ini saya ingin menambah keahlian menulis, belajar public speaking sehingga bisa berbicara dengan baikdihadapan umum,dan belajar mendongeng.


d    Milestone untuk panduan

Menurut pendapat saya, milestone ini dapat dikatakan  sebagai target dan tolak ukur yang kita gunakan dalamkehidupan kita kedepannya.

Saat ini usia saya sudah 31 tahun dan saya tetapkan sebagai KM 0. Saya berharap dengan target 8 jam setiap harinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi sesuai yang dimaksudkan Allah dalam penciptaannya , saya akan bisa mencapai apa yang saya inginkan.     

KM 0-KM 1 ( tahun pertama) : Ilmu seputar Bunda Sayang
(mempelajari  mengenai ilmu pendidikan anak, psikologi anak,komunikasi dengan anak, gizi anak, ceklist pertumbuhan dan perkembangan anak, adab dan akhlak dalam agama, tata boga, seni dan kerajinan)

KM1-KM2 ( tahun kedua): Ilmu seputar bunda cekatan
 Yang ingin saya pelajari adalah ilmu seputar manajemen waktu untuk keluarga, komunikasi bersama pasangan dalam membentuk home team dan merencanakan family strategic planning,
Ilmu pengaturan keuangan keluarga, ilmu kesehatan.

KM2-KM3 ( tahun ketiga) : Ilmu seputar bunda produktif
Ilmu yang ingin saya pelajari bagaimana hobi bisa menghasilkan bisnis
Bisnis dalam dunia penulisan, craft, dan pendidikan anak (bahasa Inggris)

KM3-KM 4 ( tahun keempat) : Ilmu bunda shaleha
Ilmu yang ingin saya pelajari adalah ilmu agama diperdalam, pendidikan bahasa Inggris untuk anak, kesehatan anak, dan perkembangan anak sesuai milestonenya, sehingga bisa dimanfaatkan untuk dipraktekkan minimal dalam keluarga kecil, keluarga besar, dan lingkungan sekitar.

Tentunya langkah pertama setelah penentuan target adalah dengan mengoreksi kembali NHW #2 yang telah dituliskan. Saya sudah menentukan waktu targetannya,akan tetapi ada beberapa yang dalam teknis pelaksanaannya ternyata butuh pendisiplinan diri. Saya akan mulai mngurangi target terlebih dahulu,kemudian meningkatkannya kembali setelah target awal tercapai.
Misalnya minggu pertama: olahraga 30 menit minimal 1minggu sekali, minggu selanjutnya ditingkatkan menjadi mnimal1minggu 2kali,dst.   

Semoga semua yang telah dirancang dalam milestone ini dapat berjalan dengan tertib sesuai target yang telah ditetapkan, dan Allah member kemudahan daam pencapaiannya, Aamiin…  
   
  




Sunday, November 6, 2016

Nice Home Work # 3


Mari merenung dan bernostalgia

Alhamdulillah tugas kali ini sudah memasuki minggu ketiga. Tugas matrikulasi dari IIP kali ini semakin menantang dan menguras otak untuk berpikir. Saya semakin menyelami makna kehadiran kita dimuka bumi. Kami ditugaskan untuk mencari tahu mengenai potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu sebelum menikah, pertimbangan yang kami jadikan alasan hingga kami memilih pasangan hidup yang menjadi Imam kami sekarang, potensi yang dimiliki dari masing-masing anak kami dan mengapa Allah mengirimkan kami untuk tinggal dalam lingkungan kami yang sekarang.
Pertanyaan yang diberikan susah-susah gampang menurut saya, ada beberapa poin yang sebenarnya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, namun kita tidak pernah menyadari sejauh apa Allah mempunyai rencana terbaik untuk kita. Allah tentunya telah menciptakan makhluknya dengan sempurna. Masing-masing diberi potensi dan kelebihan dalam menjalankan perannya masing-masing di bumi ini, namun terkadang kita belum menemukan apa potensi terbaik yang kita miliki, apakah yang menjadi keunggulan diri kita, dan sudahkah kita bersyukur akan hal tersebut. Melalui tugas ini saya berharap potensi yang dimiliki semakin jelas terlihat dan terarah sehingga peran yang dijalankan sebagai individu, istri, dan ibu professional akan berjalan beriringan tanpa memberatkan satu sama lain.
Mari kita mulai membahas mengenai keluarga sebagai sumber peradaban. Untuk membangun keluarga diperlukan adanya dua individu yang saling mengerti dan saling membantu satu sama lain. Suami dan istri adalah pilar utama yang akan membentuk keluarga kecil yang kemudian semakin besar dan membangun peradaban. Tentunya suami istri yang memiliki perbedaan masing-masing harus memiliki visi misi yang sama dalam membangun keluarga hingga keluarga yang terbentuk kokoh bersama dan saling menguatkan. Ada alasan yang membuat kami saling jatuh cinta satu sama lain dan menguatkan kami untuk bersatu memutuskan untuk menikah. Jika mengulas kembali perjalanan cinta kami dulu, banyak lika liku yang harus dilewati.  Setelah dituangkan dalam bentuk surat cinta ternyata tidak cukup hanya 4 lembar, banyak kata yang mengalir terungkap dalam hati, lalu apa respon dari suami tercinta ? Deg-deg-deg….

Sebagai Ibu dari dua anak yang masih membutuhkan banyak perhatian, tugas membuat surat cinta agak susah dituangkan mendadak. Butuh proses dan waktu hingga semua bisa alami mengalir. Eh…setelah ditulis malah bablas lebih dari 4 halaman. Jatuh cintalah kembali, ya…itulah poin yang ada dalam angan mengingat masa lalu, apa yang membuat saya jatuh cinta pada suami, dan memutuskan untuk menikah dengannya.    

Surat cinta pun selesai dibuat malam hari, butuh waktu dan suasana yang tenang. Nostalgia mengingat masa lalu, membuat saya senyam-senyum sendiri, dan terharu. Ternyata bahtera pernikahan kami yang sudah 6 tahun lebih ini menyimpan banyak kenangan yang sudah dilalui. Lalu apa tanggapan suami ?? duh..saat suami mulai membaca perhalaman dan saya harus duduk disampingnya rasanya deg-deg ser… sama seperti siap-siap ditanya penguji saat sedang ujian skripsi.  Dia senyam-senyum sendiri, rasanya ingin suami segera tamat bacanya dan … yeay tamat. !! Akhirnya tenang juga batin ini. Kalau diawal dia berkomentar sambil tertawa-tawa…”Kamu menuliskan surat cinta ini saja, Aku sudah bahagia, lalu apa tanggapan terakhirnya? Ada rasa haru menyeruak yang tak terasa membuat saya meneteskan air mata…teringat kenangan saat bulan madu dulu, berdua ke Yogyakarta sampai akhirnya kami memiliki dua anak. Semua yang dilalui penuh warna tentunya, ada aura kebahagiaan yang akhirnya membuat kami berpelukan dan bersyukur sudah dapat melewati semuanya. 

Lalu apa yang membuat saya jatuh cinta dengan sosok suami yang telah menjadi Imam saya selama 6 tahun lebih ini ? Suami saya dan saya memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Dia yang lulusan tehnik sedangkan saya lulusan kesehatan. Kami sama-sama suka musik, bahasa yang indah dan semua yang romantis. Suami saya tipe yang senang memberi kejutan pada orang yang disayanginya, dia pandai memasak, dan sabar. Sabar kalau tiba-tiba istrinya berubah mood. Hehehe…ya namanya juga ibu yang full time dirumah dan kadang ga semua bisa dihandle sendiri, kadang mood suka naik turun. Kehadiran Pak Suami inilah yang membuat hati tenang dan bisa jadi mood booster buat aktivitas lain yang masih seabreg belum dikerjakan. Selain itu, Ia bijaksana dan cepat dalam mengambil keputusan. Dalam pekerjaan Ia rajin dan tekun, jika ada hal yang harus dikerjakannya, maka pantang berhenti sebelum selesai. Ia juga tipe pekerja keras dalam menggapai impiannya, banyak kesamaan sifat yang dimilikinya inilah yang membuat saya semakin kagum pada beliau. 

Saya memiliki dua orang anak. Satu anak perempuan dan satu anak laki-laki. Anak perempuan saya berusia 5 tahun bernama Nafeeza. Kini dia sekolah di TK A dan sedang mulai belajar mengenal teman-temannya. Nafeeza anak yang terbilang rajin, tekun, dan memiliki daya ingin tahu yang tinggi. Ia sering menanyakan hal-hal yang baru dibaca olehnya jika Ia belum memahami apa maksudnya. Nafeeza juga tipe penghapal yang cepat. Ia senang membaca dan bercerita. Saat Ia bertemu dengan orang banyak untuk pertama kalinya, Ia mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan tipe anak pemalu. Inilah yang membuat saya tenang meninggalkannya untuk belajar masuk TK A walaupun dihari pertamanya sekolah.    
Anak kedua saya bernama Zafran Fahreza. Iaberusia 4,5 bulan.walaupun masih bayi, sejak mengandung zafran saya memiliki keyakinan anak ini adalah anak yang kuat dan sabar. Ya.. benar saja setelah lahir, badannya yang ketika lahir lebih besar 1 kg dari kakaknya semakin terlihat jelas memiliki tenaga yang kuat. Ia mampu menepiskan tangan saya saat saya hendak membersihkan kotoran yang ada ditelinga dan dihidungnya. Selain itu, saya merasa Zafran lebih sabar dibanding kakaknya. Ia mau menunggu saya mengerjakan tugas harian Ibu Rumah Tangga sampai lebih dari 1 jam. Menurut saya 1 jam saja merupakan waktu yang relative lama untuk tipe bayi seusianya. Ia juga anak yang periang dan murah senyum. Zafran senang jika diajak berdialog dan bercerita menirukan suara binatang. Walaupun usianya terbilang masih sangat muda, namun seolah dia ingin mengatakan kalau Ia butuh teman bermain dan bercerita disisinya. Ia akan menatap dalam melihat saya jika saya hanya berlalu melewatinya sementara Ia sudah lama menunggu di bouncernya. Kalau sudah mulaimenangis, maka tiba saatnya menggendong zafran dan memberinya asi,setelah itu dia akan tenang kembali. 

Kini tiba saatnya berusaha mengetahui potensi yang menjadi kelebihan diri saya. Saya tipe orang yang suka bekerja keras, dan selalu berusaha untuk menggapai apa yang saya inginkan. Saya tidak mau berhenti ditengah jalan, dan cenderung penasaran ingin menyelesaikan semua pekerjaan saya sampai akhir. Saya juga tipe orang yang senang melakukan segala sesuatunya dengan perencanaan, bukan dadakan,selain itu  saya lebih suka semua hal dikerjakan tertib dan teratur, karena hasilnya akan lebih indah dilihat dan dirasakan. Misalnya dalam halpenataan rumah, pengelompokan barang dalam lemari, perencanaan belajar anak, dll. 

Tibalah pada pertanyaan terakhir nice home work 3 ini. Kalau direnungkan secara mendalam, mungkin Allah menempatkan saya ditempat tinggal saya yang sekarang ini, agar ada salah seorang warganya yang bisa sedikit-sedikit membantu menuju perekonomian dan peradaban yang lebih baik. Sejujurnya saya ingin mengamalkan ilmu kesehatan dan bahasa yang saya pelajari di masyarakat. Hanya untuk saat ini, saya masih mengutamakan anak sebagai prioritas, mudah-mudahan kedepannya, setelah anak bertambah besar nanti, aka nada jalannya seperti saya mengajar bahasa Inggris anak-anak dan penyuluhan mengenai mpasi untuk buah hati. 

Semoga semua ikhtiar ini menjadikan proses menjadi individu yang lebih baik lagi segera terwujud, Aamiin…
Salam Ibu Profesional…






 

Circle Life of Shalia Template by Ipietoon Cute Blog Design