Hari Jumat telah tiba. Seperti rencana
awal, hari ini saya berencana potong rambut bersama Nafeeza. Sudah sejak lama
rasanya ingin memotong rambut, namun waktunya belum pas. Kebetulan pagi ini
Zafran tidur setelah sarapan pagi. Alhamdulillah ada waktu bagi saya dan
Nafeeza untuk segera bersiap-siap pergi ke Salon.
Salon yang kami rencanakan agak jauh
dari rumah, kami harus menggunakan angkot untuk pergi kesana. Berhubung harus
membawa dua anak, saya meminta bantuan Mama untuk menemani kami. Setelah menghubunginya,
Mama pun segera datang kerumah. Kami bersiap-siap dan segera berangkat. Angkot
yang kami tunggu akhirnya datang, kami segera naik kedalam dan menikmati
perjalanan. Zafran baru pertama kali diajak naik angkot. Ia terlihat lelap
tertidur dalam perjalanan. Mungkin baginya terasa seperti diayun-ambing.
Tibalah kami pada tempat tujuan.
Salon Muslimah ini merupakan salon khusus untuk perempuan. Ketika masuk
kedalamnya kami merasa nyaman dan tenang. Untunglah hari jumat tidak begitu
banyak pelanggan, sehingga kami bisa segera dilayani. Setelah mengisi buku
tamu, saya memberitahukan maksud kedatangan saya pada petugas salon. Ia meminta
kami menunggu sebentar lalu Nafeeza dipanggil pertama untuk dipotong rambutnya.
Saya
agak khawatir sebenarnya, takut Nafeeza menolak untuk dipotong. Namun ternyata
saya salah, Ia tak menolak permintaan petugas salon. Ia menurutinya dan
menjawab semua pertanyaan petugas salon dengan detil. Petugas salon memintanya
menaiki tempat untuk keramas. Nafeeza dikeramas dengan air hangat, lalu
kemudian diberikan handuk untuk mengeringkan rambutnya. Tak ada perlawanan sama
sekali dari Nafeeza. Ia mengikuti semua permintaan petugas salon dan menikmati
setiap langkahnya. Setelah menanyakan model seperti apa yang diinginkan untuk
rambut Nafeeza, petugas salon pun langsung beraksi dengan cekatan, sementara rambut
saya setelah dikeramas dipotong sesuai dengan keinginan.
Alhamdulillah Zafran dan Mama bisa
menemani dan menikmati suasana sambil melihat sekitar. Zafran mengamati banyak
orang baru yang belum dikenalnya. Sesekali ia melihat dengan tajam kearah
perempuan muslimah lainnya. Ketika ada yang mengajaknya mengobrol atau sekedar
menyapanya, Ia tersenyum dan menjulurkan lidahnya.
Nafeeza
selesai potong rambut, saya senang melihatnya karena kini terlihat lebih
cantik. Model baru rambutnya membuatnya terlihat seperti lebih dewasa. Tak lama
kemudian, Zafran menangis. Agaknya Ia haus dan ingin digendong oleh saya. Maka sambil
rambut saya diblow, saya menyusui zafran agar Ia tidak menangis lagi. Tak terasa proses blow sudah selesai dan kami
segera bersiap-siap menuju kasir.
Papa Nafeeza yang sedang dalam
perjalanan tak sabar melihat rambut baru anaknya, saya mengiriminya foto
Nafeeza. “Terlihat seperti anak dewasa”, katanya. Ya… memang model rambut
Nafeeza beda dari sebelumnya. Setelah membayar dikasir, Kami keluar salon dan
segera menuju mobil Angkutan kota. Mobil angkot akhirnya jalan dan dalam perjalanan
pulang Zafran dan Nafeeza tertidur. Untungnya penumpang mobil angkot in itidak
terlalu banyak, sehingga kami bisa duduk dengan nyaman. Sampai juga akhirnya
kami ditempat tujuan. Dirumah, Nafeeza dan Zafran beristirahat.
Alhamdulillah
proses potong rambut berhasil dan berjalan lancar. Terima Kasih Nafeeza,
Zafran, dan Mama…
#tantanganharikedelapan
#level3
#kuliahbunsayIIP
#bundasayang
#IIP
#Myfamilymyteam