Sunday, March 12, 2017

Latihan Membereskan Mainan Kembali


            Hari kedua untuk berlatih membereskan mainan kembali dimulai. Seperti biasa mainan yang dimainkan hanya itu-itu saja. Ada lego, balok kayu, boneka, dan mainan lainnya. Beberapa kali saya mengingatkan Nafeeza untuk segera meletakkan mainannya kembali ketika sudah bermain. Akhirnya kami memutuskan salah satu tas sekolahnya yang Hello Kitty dengan ukuran agak besar, digunakan untuk menyimpan mainan. Kali ini ia menuruti saya untuk membereskan mainan, namun dengan bertanya terlebih dahulu, “Kenapa mainannya harus dibereskan?” rupanya ia masih merasa malas untuk langsung beranjak membereskan mainan. Perlu penjelasan lebih lanjut agar mainan segera dibereskan. Saya pun kembali menegaskan bahwa mainan dibereskan agar Feeza tidak bingung untuk mencari ketika mainan itu akan digunakan kembali. Selain itu, rumah akan terlihat rapi dan bersih. Terjauh dari sumber debu yang menumpuk dan dapat menimbulkan penyakit. Akhirnya ia menuruti saya, dan berkata, “iya.. iya.. aku beresin”, sambil menyimpan mainannya pada tas Hello Kitty.
            Butuh waktu memang agar kebiasaan ini menjadi kebiasaan positif yang terbawa sampai dewasa kelak. Namun setidaknya, jika setiap harinya diingatkan, saya berharap ia selalu teringat untuk membereskan mainan atau benda-benda lainnya segera, supaya ia tidak repot mencarinya dikemudian hari. Jika sudah mepet waktunya, dan membutuhkan mainan atau benda yang dicari dalam waktu cepat, maka benda yang kita cari akan mudah ditemukan. Hal inilah yang selalu saya tekankan padanya.
            Lucunya jika saya sudah mengajaknya untuk makan sendiri atau membereskan mainan sendiri, ia suka mempraktekkan kalimat perintah yang saya berikan dan menirukannya kepada adiknya. Bisa Zafran, atau Kakang adik sepupunya. Misalnya saja saat saya memintanya untuk membereskan mainan legonya sebelum ia mengambil mainan yang lain. Saat itu, Kakang (adik sepupu Feeza) sedang bermain kerumah, ia meminta kakang untuk membereskan mainannya juga, dan meniru kata-kata saya. “Kakang, mainannya diberesin dong… bantuin teteh !“. Kakang yang masih berusia 2 tahun mulai mengambil mainannya dan sama-sama meletakkan dalam satu tas. Akan tetapi, hal ini tidak berlangsung sampai selesai. Kakang tertarik dengan mainan lain, dan tidak melanjutkan membereskan mainannya. Nafeeza pun langsung berteriak, “Kakang… selesaikan dulu beres-beresnya, jangan kabuuuur!!”. Alih-alih membereskan mainan, kakang yang dikejar-kejar oleh Nafeeza malah menyangka sedang bermain kejar-kejaran, dan mainan pun tak jadi dibereskan. Hmmm… kalau sudah begini, saya meminta mereka berhenti untuk berlari, dan menyuruh Nafeeza memberikan contoh kembali pada kakang. Proses belajar pun dimulai kembali. Akhirnya mereka bisa membereskan mainan dan memasukkannya pada satu kotak mainan dan satu tas Hello Kitty. Semoga istiqomah ya naak… besok kita belajar lagi.
#kuliahbunsayIIP
#melatihkemandiiran
#level2
#day10

            

0 comments:

Post a Comment

 

Circle Life of Shalia Template by Ipietoon Cute Blog Design