Saturday, August 5, 2017

Trik Mengajarkan Matematika pada Anak



“Siapa bilang matematika adalah pelajaran yang berdiri sendiri dan membosankan?”.

 Ada triknya supaya anak mau mengalihkan perhatiannya pada kita dan mendengarkan apa yang kita sampaikan. “Bunda sudah tau bagaimana caranya ?”

1.      Matematika bisa diajarkan dengan bernyanyi

Anak usia pra sekolah sering sulit dalam berkonsentrasi lama. Mereka masih ingin mengeksplor dunianya dan mencari tau dengan cara mereka sendiri.
Biasanya mereka akan langsung mengalihkan perhatiannya jika ada bunyi yang keras, mengagetkan, atau bunyi-bunyian yang menarik dan enak didengar. Oleh karena itu, jika bunda bernyanyi dengan nada yang enak didengar sambil menggunakan jemari sebagai isyarat angka contohnya, anak akan lebih mudah mengingat apa yang bunda ajarkan.

Kali ini saya mempraktekkan tips diatas dengan menyanyikan lagu tek kotek. Anak saya yang masih usia pra sekolah biasanya akan langsung merespon dan memperhatikan Mamanya bernyanyi. Kakaknya ikut bernyanyi, sedangkan adiknya ikut menggoyangkan tubuh atau membunyikan benda yang ada disekitarnya. Kebetulan ia sedang memegang kerincingan. Yes… saya berhasil merebut perhatian mereka. Berhubung kakaknya sedang belajar penjumlahan dan pengurangan, maka lirik lagu tek kotek saya ubah sedikit-sedikit sesuai konteks saya.  Ssstt…Bun, dengan cara ini Nafeeza mau mendengarkan dengan seksama lho pertanyaan saya dalam bentuk nyanyian. Konsep penjumlahan dan pengurangan pun berhasil disisipkan.

2.      Matematika diajarkan dengan mendongeng

Untuk anak yang senang bahasa, matematika bisa diselipkan sambil mendongeng. Nafeeza memang sangat suka jika mendengarkan saya mendongeng, bahkan ia sudah bisa mengikuti dan menciptakan ceritanya sendiri. Mendongeng dengan suara yang berbeda-beda mampu menyedot perhatian kedua anak saya. Apalagi jika ada backsound musik yang membuat mereka merinding atau aneh. Biasanya disela dongeng akan ada teriakan Iiiii, sereeeeem, atau tertawa karena backsoundnya yang lucu. Misalnya : “Wek wek wek wek wew”…atau “tuing dung praak”. Berbagai karekter lucu bisa disisipkan menyesuaikan dengan jalan ceritanya. Terkadang dongeng spontan yang berdasarkan imajinasi mamanya lebih menarik perhatiannya dibandingkan Ia mendengarkan saya membaca buku dongeng dunia. Tak lupa saya sisipkan unsur matematika didalamnya. Dasar pengurangan, penjumlahan, dan pembagian. Biasanya Ia akan ketagihan mendengarkan dongeng, dan ternyata humor yang saya selipkan akan terekam langsung dalam otaknya.

Keesokan hari jika Mamanya bercerita, pasti ia akan mengulang nada yang membuatnya tertawa.

Nah, bagaimana Mama? Apakah masih bingung mengajarkan anak matematika? Semoga tidak ya…
#Tantangan10hari
#level6
#KuliahBundaSayang
#MathAroundUs
#ILoveMath


0 comments:

Post a Comment

 

Circle Life of Shalia Template by Ipietoon Cute Blog Design