Wednesday, February 8, 2017

Metode Dongeng yang Sakti


                Sejak sakit di hari minggu, Nafeeza istirahat dirumah 2 hari. Setiap hari jam2 siang saya selalu membiasakan agar kedua anak saya beristirahat untuk tidur siang. Namun, terkadang hal itu tidak berjalan sesuai rencana. Feeza memang agak susah untuk disuruh tidur siang, dan selalu beralasan tidak mengantuk. Akhirnya saya mengeluarkan jurus andalan saya. Ya… jika keadaan sudah tidak memungkinkan untuk saya beraktivitas lagi, namun anak belum bisa tidur, saya mulai mendongeng untuk mereka. Dongengnya pun beragam. Mulai dari Ular, Raksasa, Kambing, semua hanya berdasarkan imajinasi belaka. Biasanya ketika mereka sudah bosan bermain, jika mendengar suara karakter tokoh yang saya lakonkan, dengan sendirinya mereka akan terdiam dan mendengarkan cerita.
         Kali ini bercerita tentang Doraemon dan Nobita. Ia terlihat begitu antusias sekali mendengarkan. Maka, mulailah saya dengan petualangan Doraemon dan Nobita yang sedang masuk kedalam lorong bawah tanah untuk mencari harta karun. Awalnya, Feeza mungkin menyangka Saya hanya akan bercerita dan dia mendengarkan, entah kenapa ditengah dongeng terbersit ide untuk menyisipkan pelajaran Matematika. Saya pun mulai bertanya, “ jika Doraemon dan Nobita menemukan 3 koin emas, kemudian setelah menggali lebih dalam lagi menemukan 4 koin emas, maka sekarang berapa jumlah koin yang dimiliki oleh Nobita ?” Ia pun mulai menghitung dengan jarinya, dan menjawab, “7” dengan nadanya yang khas. Ya… metode dongeng Ini memang sakti untuk meredakan amarah dan aktivitas lainnya yang berhubungan dengan gadget. Ia akan dengan senang hati mendengarkan, dan tertarik untuk memusatkan segala pehatiannya pada apa yang saya utarakan.
                 Dongeng Nobita dan Doraemon belum berhenti sampai disitu, Saya mulai menyisipkan lagi beberapa pertanyaan tambahan yang berhubungan dengan penambahan dan pengurangan. Sangat senang rasanya, jika Feeza bisa menjawab dengan tepat semua pertanyaan Saya. Ia mulai bisa berpikir tanpa harus saya beritahu metode matematika apa yang harus Ia gunakan. Saya iseng menanyakan pejumlahan yang angkanya agak besar, kemudian Ia mulai berpikir. Jika angka tersebut terbayang bisa menggunakan jangkauan jarinya, maka Ia akan menjawab dengan tepat, Misal 5 ditambah 5 jadi10. Namun, jika lebih dari 10 Ia mulai kebingungan. Mungkin Ia berpikir tangannya tak cukup untuk menambahkan lagi, maka saya mulai dengan perumpamaan, jari ditangan kiri masing-masing melambangkan puluhan. Perlahan, Ia mulai mengerti, dan meminta dongeng berlanjut dengan penyisipan matematika didalamnya. Oke, Saya harus mengumpulkan ide kembali agar Nobita dan Doraemon kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
                 Penutup cerita, saya menceritakan semua koin yang disimpan oleh Nobita akhirnya habis.3 diberikan pada Ibunya, 2 hilang dijalan, dan 1 diberikan pada Shizuka. Saya berharap Ia segera tidur siang, eh … diluar dugaan malah meminta saya untuk mendongeng kembali. Mata yang sudah 5 watt pun harus dibuka lagi.
Alhamdulillah Nafeeza dan Zafran pun senang.        
Semoga saya bisa konsisten mendongeng dan memberikan yang terbaik untuk mereka.     

#Tantangan10 hari
#day5
#komunikasiproduktif

#KuliahBunsayIIP     

0 comments:

Post a Comment

 

Circle Life of Shalia Template by Ipietoon Cute Blog Design