Friday, June 23, 2017

3 Hal yang Melekat dari Pertemuan Rangkul Keluarga Kita


          Saat saya melihat flyer kegiatan rangkul keluarga kita, entah mengapa langsung klik dan ingin segera ikut kegiatannya. Melihat konten acara tersebut, tiba-tiba saja hati nurani berbisik, “kamu perlu itu Lia!”. Banyak hal dalam hidup sebagai seorang Ibu yang mesti digali lagi, terutama masalah komunikasi dengan anak dan suami. Orang-orang terdekat yang selalu berhubungan dengan saya dan menemani setiap detik hari yang dilalui.
           Akhirnya, setelah mendapat ijin dari suami, saya pergi berdua dengan anak bungsu saya yang masih bayi. Saya memberanikan diri untuk datang karena tempatnya dekat rumah dan ramah anak. Anak saya yang berusia 10 bulan, masih bisa bermain dibelakang dan saya tetap bisa mendengarkan materi.
            Ada 3 hal yang selalu melekat sampai saya pulang ke rumah dari materi Rangkul Keluarga Kita kemarin, diantaranya :
1.      Gunakan I Message bukan U Message
Dalam hal ini disetiap kesempatan, kita diminta untuk selalu berusaha menggunakan kalimat,” saya lebih suka kalau Nafeeza … atau “Mama lebih suka kalau Papa…
Bukan mengata-ngatai lawan bicara dengan kalimat “Kamu sih …, atau Papa ni gara-garanya…kalimat yang menggunakan I message terdengar lebih enak didengar dan tidak menyalahkan lawan bicaranya, sehingga tidak ada pihak yang merasa tidak enak.

2.      Sediakan Waktu untuk Bemain dan Bercanda (Humor)
Tak disangka, hal ini penting untuk membersamai anak belajar dalam hidupnya. Dengan adanya permainan, kebersamaan dengan anak menjadi hal yang sangat mengasyikkan. Anak akan selalu menantikan kehadiran orang tuanya disisinya dan menantikan saatnya bermain bersama. Hubungan erat antar anggota keluarga semakin terjalin, dan menciptakan momen yang selalu dirindukan. Humor yang diselipkan didalamnya, membuat anak semakin menikmati kebersamaan dengan orangtuanya. Ia sudah dapat membayangkan jika bertemu dengan orangtua dan berkumpul bersama, canda tawa yang tercipta akan selalu menghangatkan suasana. Perhatian penuh orangtua, membuat anak semakin nyaman dan ingin selalu bersama.
3.      Dengarkan Lawan Bicara, dan Katakan Apa yang Anda Inginkan

Belajar berkomunikasi antar anggota keluarga merupakan hal penting yang menjadi modal untuk menciptakan hubungan yang harmonis didalamnya,bukan hanya dengan orang dewasa, saat terjadi masalah dalam keluarga, anak mempunyai hak penuh untuk didengarkan. Akan tidak baik hasilnya jika kita langsung mengambil kesimpulan dan memberikan solusi terhadap permasalahan anak, tanpa mendengarkan terlebih dahulu apa yang diinginkannya. Semua mempunyai hak yang sama dalam bersuara. Anak, orangtua, harus dapat saling menghargai, mendengarkan pendapat, barulah mengambil kesimpulan dan solusi guna penyelesaian permasalahan tersebut. 

Sama halnya jika ada hal yang menjadi keinginan dalam hati terhadap pasangan. Suami atau istri, haruslah membicarakan dengan hati apa yang mereka nginkan. Terkadang ada anggapan, “ Masa Ayah ngga ngerti apa maunya Bunda ?”
Hal ini ternyata salah besar. Kita tidak dapat berharap orang bisa membaca pikiran kita, karena mereka tidak tau apa yang kita pikirkan. Kita harus membicaraan keinginan tersebut baik-baik pada pasangan atau anak kita.

3 hal diatas hanya cuplikan dari materi dalam kegiatan rangkul keluarga kita, dan melekat terus dalam ingatan saya akan hal-hal yang harus diperbaiki dalamkomunikasi dengan keluarga. Semoga menjadikan keluarga kami semakin baik lagi. Aamiin…  
 

              


0 comments:

Post a Comment

 

Circle Life of Shalia Template by Ipietoon Cute Blog Design