Friday, March 15, 2019

Stimulasi Tumbuh Kembang Si Kecil dengan Bermain di Luar



Hai Mama, apa kabar?

Senangnya bisa menyapa kembali. kali ini saya mau bercerita tentang tumbuh kembang anak. Pastinya Mama sudah sering mendengar topik bahasan mengenai hal tersebut. Simak bersama yuk Mams, bermain di luar ruangan bersama anak dapat menstimulasi tumbuh kembang anak menjadi lebih maksimal.

Cuaca cerah di pagi hari membuat saya bersemangat mengajak Zafran bermain di halaman luar. Seperti biasa, setelah memberi makan ikan, ayam, dan kelinci, saya dan Zafran bermain bersama. Dia senang sekali lari di tempat luas dan terbuka, sambil sesekali melompat dan menirukan gerakan kelinci. Ah, menggemaskan sekali tingkahnya.

Mumpung semangatnya sedang tinggi, saya langsung menyiapkan beberapa perlengkapan yang dapat membantunya bermain dan belajar. Ada beberapa Bola, kapur tulis, hula hoop, mainan ikan, dan bata merah (kebetulan ada sisa beberapa buah di halaman). Tiba-tiba saja terlintas ide menggunakan bata merah ini untuk melatih keseimbangannya berjalan.

Saya mulai menggambar alur jalan untuk Zafran, 3 bentuk bangun datar, dan menyusun bata lurus menapaki jalan. Tak lupa ada hula hoop, ikan, dan susu #indomilkUHTkidsfullcream serta beberapa buah bola untuk melempar. Ikan Orca yang menjadi mainan kesukaannya selalu ia bawa serta untuk bermain.

Susu #IndomilkUHTFullCream ini akan saya gunakan sebagai reward ketika ia berhasil menyelesaikan tugasnya. Susu ini menjadi penyemangatnya setelah lelah bermain. Saya memilihnya karena komposisinya yang tidak mengandung gula dan garam, serta kemasannya yang praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Tanpa perlu repot dan banyak persiapan,


“Baiklah, mari kita Mulai bermain, de!” ajak saya pada Zafran. Awalnya, saya memberitahukan Zafran cara bermainnya. Kita harus berjalan di atas bata merah mulai titik start (lingkaran merah) sampai akhir titian bata dan menginjak ikan. Tidak boleh jatuh ke bawah kakinya, karena jika jatuh maka harus diulang dari awal. Susu#IndomilkUHTKidsFullCream digunakan sebagai rewards jika perjalanannya berjalan lancar. Jika kakinya tidak jatuh ke bawah sampai akhir titian bata, berarti Zafran berhak mendapatkan susu empat kotak. Namun, jika hanya sampai titian pertama yang ada dua kotak susu, berarti ia hanya mendapatkan dua susu.
Berjalan di Atas Bata Merah Melatih Keseimbangan

Saya menyuruhnya berjalan diatas titian bata merah guna melatih keseimbangan serta melatih koordinasi mata dan gerakan tubuhnya ketika berjalan di area sempit. Beberapa kali ia mencoba, dan mau mendengarkan instruksi dari saya. Sayangnya, kakinya masih terjatuh ke bawah, belum berhasil sampai akhir. Ia hanya berhasil mendapatkan dua kotak susu. Alhamdulillah, walaupun demikian saya tetap menghargai usahanya dan memberinya selamat. Perlahan, Ia sudah bisa memahami instruksi dan melatih keseimbangannya.




Namun, entah bosan atau naluri bermainnya segera muncul, kini Orca lah yang ia ajak menyebrangi bata merah. Ia memainkan Orca sesuai dengan imajinasinya. Orca sedang bergerak menyebrangi lautan sambil memakan ikan kecil. “Ciaaaaat! Ayo Orca, Loncat, ciaat!” Zafran bercerita seru sekali. Kalau sudah begini, saya hanya bisa membiarkannya bermain hingga puas, baru beralih ke permainan lainnya. Setelah puas dengan Orcanya, saya mulai mengenalkan padanya beberapa bentuk bangun datar, ada segitiga, ouval, lingkaran, dan kotak atau persegi. Zafran menirukan apa yang saya katakan dan mengingat kembali bentuk bangun tersebut. Selain itu, saya mengenalkan warna biru yang merupakan warna bolanya.

Bola biru saya siapkan untuk melatihnya belajar melempar sasaran. Ia harus melemparkan bola pada lingkaran besar hula hoop dan tidak boleh keluar area. Jika Ia berhasil, maka ikan yang terdapat didalamnya boleh diambil dan dimainkan bersama Orca kesukaannya. Akan tetapi, berhubung hari sudah beranjak siang, konsentrasinya sudah mulai tidak fokus untuk bermain di luar, ia melempar bola biru, namun hanya sekenanya. Nampaknya ia butuh istirahat karena mukanya sudah terlihat letih. Sambil menaiki mobil kesukaannya, ia membuka susu kotak #IndomilkUHTKidsFullCream dan meminumnya sampai habis. Haus dan lelah terpancar di mukanya. Namun setelah minum susu, ia terlihat segar kembali.


Susu#IndomilkUHTFullCream bisa diminum kapan saja tanpa repot persiapan apapun, inilah salah satu alasan saya memilihnya sebagai pengganti selepas ASI. Susu yang memiliki volume 115 mL ini merupakan varian rasa baru dari Indomilk. Dengan kandungan kalsium yang tinggi, mampu memenuhi kebutuhan gizi Zafran dalam masa pertumbuhannya.

Alhamdulillah setelah lepas ASI, Zafran cocok dengan susu UHT ini. Dulu, saya sempat khawatir, susu apa yang paling cocok untuk menggantikan ASI. Zafran kencang sekali minum ASInya karena ia anak lelaki yang bergerak aktif dan sering kehausan, oleh karena itu saya mencari susu pengganti yang rasanya mirip dengan ASI.

Senang melihat Zafran bergerak aktif, saya percaya dibalik gerakannya yang lincah menandakan #aktifitusehat. Ia bebas bergerak kemanapun dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Melihat apa yang terjadi, menganalisa, dan menikmati semua permainan yang disuguhkan. Anak yang aktif dan sehat didukung oleh asupan nutrisi sehat ditambah susu sebagai pelengkap. #IndomilkUHTKidsFullCream dengan kandungan gizi yang tinggi serta kalsium, mendukung tumbuh kembang anak lebih baik lagi.

Kegiatan Anak Aktif

Esok harinya, saya mulai mempersiapkan peralatan untuknya bermain kembali, ada bola, ikan, hula hoop, dan susu#IndomilkUHTKidsFullcream. Seperti biasa, sebagai pemanasan Zafran selalu berlarian di halaman ketika permainan belum dimulai. #Aktifitusehat, saya selalu berusaha mengajaknya bermain di luar agar tubuhnya berolahraga dan mengeluarkan keringat. Setelah semua siap, saya memberitahukan padanya cara bermain. Kali ini sasarannya adalah susu#IndomilkUHTKidsFullCream yang berguna sebagai pion. Saya memberikan contoh padanya cara melempar bola pada sasaran.


Zafran mencoba melemparkan bola pada susu kotak Indomilk, beberapa kali ia melempar dari atas, namun belum bisa merubuhkan kotak susunya. Bola menggelinding keluar area dan ia terus mencoba. Mams, melempar bola pada pion susu kotak merupakan salah satu stimulasi untuk melatih anak melempar dengan akurasi, yang merupakan indikator tumbuh kembang anak yang berusia 2-3 tahun, aspek motorik kasar. Indikator tumbuh kembang anak usia 2-3 tahun aspek motorik kasar lainnya adalah :

· Melompat dua kaki ke depan dan belakang
· Berjalan naik turun tangga tanpa kesulitan, dengan atau tanpa pegangan
· Berjalan sambil berjinjit
· Mengayuh sepeda roda tiga
· Bergerak dengan koordinasi dan kekuatan

Disamping itu, kita juga bisa melatih aspek bahasanya karena sambil bermain anak membuat cerita sendiri diiringi lagu-lagu anak yang dinyanyikannya sesuai imajinasinya.

Alhamdulillah, serunya bermain bersama anak di luar mengisi cerita saya di hari itu. Kami jadi semakin dekat setelah seru bermain, karena mengisi hari anak dengan kegiatan seru, membuat saya dan Zafran ketagihan mencobanya di lain hari.

Waspadai Tanda Peringatan dari Anak

Menurut buku Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0-5 tahun, ada beberapa tanda peringatan yang perlu diwaspadai oleh orang tua, disaat usia anak 2 tahun, yaitu :

o Tidak dapat berlari
o Tidak dapat naik tangga, meski berpegangan
o Tidak dapat melempar atau menendang bola, tanpa arah
o Tidak dapat menyendok makanan sendiri
o Mainan (seperti boneka, balok) tidak digunakan sesuai fungsinya, melainkan dilempar, dijatuhkan,     dan dipukul-pukul.
o Tidak tertarik pada kegiatan rumah tangga (menyapu, menebah) atau perawatan diri (berpakaian,         menyisir)
o Tidak menirukan perilaku atau perkataan orang lain
o Tidak mampu mengikuti instruksi
o Perbendaharaan kata yang dapat diucapkan <10 kata
o Tidak memadukan dua kata saat bicara
o Mudah frustasi karena sulit mengkomunikasikan keinginan

Nah Mams, semoga setelah mengetahui tanda yang perlu diwaspadai, kita bisa lebih baik lagi dalam menstimulasi tumbuh kembang si Kecil, ya! Selamat menikmati keseruan bermain bersama si Kecil. Salam sayang dari Saya untuknya.


#IndomilkUHTKidsFullcream





18 comments:

  1. Bermain di luar itu menyenangkan anak dan mengeksplor anak yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul Miss, anak sering dapat hal baru dengan bermain di luar

      Delete
  2. Kita harus sabar dalam mendidik anak untuk menjaga tumbuh kembang si kecil sesuai dengan usianya...

    ReplyDelete
  3. Wah bunda hebat, memang anak perlu di stimulasi untuk mendapatkan tumbuh kembang yang maksimal:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hanya menyalurkan ide mba, semoga tumbuh kembang anak bisa maksimal.

      Delete
  4. Alhamdulillah Zafran sehat dan senang bermain di luar ya Mbak. Memang stimulasi juga dukungan nutrisi yang mencukupi akan membuat tumbuh kembang anak bisa optimal. Semoga soleh, makin pintar, sehat selalu ya Zafran

    ReplyDelete
  5. Bunda creative banget ya, hehe.. Bermain bersama anak sambil melatih mitoriknta memang sangat menyenangkan ya Bun. Semangat dede zafran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Bun. Zafrannya semangat, sayanya harus putar otak.

      Delete
  6. Waah adek Zafran aktif banget ya... anak cowok mah gitu, gak bisa diem Hehe.. sehat terus ya sayang! Anakku juga suka minum susu UHT mba, sejak disapih.

    ReplyDelete
  7. Memang bemain di luar rumah itu sangat bagus untuk perkembangan motorik anak. Tapi perlu diwaspadai juga lingkungan di sekitar kita seperti apa. Baik dari segi pergaulan maupun medannya. Aku sendiri kadang agak ngeri anak-anak main di luar. Karena ya, teman-temannya sudah pada gede, jadi suka ngasal ngomongnya. Nah, untuk eksplor aku prefer bawa mereka ke taman. Di sana selain ada fasilitas bermain outdoor, anak-anak juga bisa berlari atau bersepeda dengan aman tanpa khawatir kendaraan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mba, arena outdoor yang dipilih bisa beragam. Ini juga saya hanya di halaman rumah aja. Kalau weekend lebih suka ke taman di Bandung. Lingkungan sekitar memang harus dipilih juga agar tidak berdampak negatif pada anak.

      Delete
  8. Berasa banget emang bedanya Mba. Aku punya dua anak dengan stimulasi berbeda. Antara anak sulung dan anak kedua. Anak kedua lebih berani dibanding si kakak yang dulu jarang banget aku kasih keluar rumah.

    Nice sharing, Mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, beda ya Mba. Anak memang harus diberi kepercayaan untuk melihat sekitar. Saya juga anak pertama masih takut-takut, sekarang lebih banyak dilepas.

      Delete
  9. Wah Zafran pintar banget sih lincah pula mainnya. Sehat terus ya Nak!
    Minum susunya juga pintar.

    ReplyDelete

 

Circle Life of Shalia Template by Ipietoon Cute Blog Design